SETELAH TERPUTUS 234 TAHUN TAHTA KERATON KASEPUHAN CIREBON KINI KEMBALI KEPADA DZURIAH SUNAN GUNUNG JATI YANG ASLI.

- Penulis Berita

Senin, 15 Juli 2024 - 17:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SETELAH TERPUTUS 234 TAHUN TAHTA KERATON KASEPUHAN CIREBON KINI KEMBALI KEPADA DZURIAH SUNAN GUNUNG JATI YANG ASLI.

Kuningan.patrolinews86.com -Sejak tahun 2022 Polemik Keraton Kasepuhan Cirebon masih menghangat sampai saat ini.

Sudah 3 orang yang mengaku sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan,2 orang menobatkan dirinya sendiri yaitu.Rahardjo Jali dan Lukman Zulkaedin serta 1 orang yang di nobatkan oleh Dzuriah Sunan Gunung Jati Santana Kesultanan Cirebon yaitu Pangeran Kuda Putih dengan gelar Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja atau di kenal dengan nama Sultan Sepuh Raden Heru Rusyamsi Arianatareja.

Seluruh masyarakat Cirebon akhirnya paham dan mengerti akan konflik ini,awalnya masyarakat tahunya ini hanya konflik internal antara turunan saja,ternyata setelah banyak beredar informasi akan sejarah peteng di media sosial,maka masyarakat jadi paham akan sejarah kelam sejarah petang leluhur Cirebon.

Berbicara Keraton Kasepuhan Cirebon bukan bicara siapa yang mana kakaknya atau bapaknyayang Sultan atau siapa yang tinggal di Keraton.

Tetapi berbicara Keraton Kasepuhan ini adalah pemilik awal siapa dan yang berhak di sana siapa??,karna pendiri Kesultanan Cirebon ini adalah Pangeran Cakrabuana yang tahtanya turun kepada keponakan dan juga anak mantunya yakni Sunan Gunung Jati(syekh syarip hidayatullah),jadi yang seharusnya berhak duduk dan mengelola Keraton kasepuhan adalah Ahli warisnya dari keduanya dan bukan dari orang yang nasabnya tidak tersambung ke pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati.

Dari ketiga Sultan Sepuh yang mengaku saat ini,pastinya publik dapat melihat dan mengetahui berdasarkan informasi sejarah yang berkembang di media sosial saat ini.

Mana yang dari ketiganya yang bernasabkan kepada Sunan Gunung Jati atau Pangeran Cakrabuana.

Berdasarkan paparan di media sosial YouTube Pilolog sejarah alm Opan Sapari bahwa tahta Keraton kasepuhan sudah terputus,semenjak terbunuhnya Sultan Sepuh V Sofiudin Matang Aji.

Semenjak saat itu semua turunan asli keluar dari Keraton dan lari untuk menyelamatkan diri,berarti dari mangkatnya Sultan Sepuh V Sofiudin Matang Aji,kurang lebih 224 tahun tahta Keraton kasepuhan terputus.

Jadi papan yang terpampang di Keraton kasepuhan akan tatanan Sultan Keraton kasepuhan adalah keliru dan menyesatkan publik,di mana papan tatanan Sultan di sana di buat seolah olah tersambung dan bernasab ke Sunan Gunung Jati padahal tidak.

Salah satu warga di wawancara oleh awak media.
“Saya sebagai masyarakat Cirebon,sudah paham soal konflik kasepuhan,mana Sultan yang asli turunan dan yang bukan.

Kami masyarakat Cirebon saat ini sudah pintar dan sudah bisa memahami sejarah yang sebenarnya di Keraton.”ujar Nurman.”

Mengenai rumah yang nyiyirmengatakan kalau Sultan itu harus di dalam Keraton,nurman langsung merespon “Gak penting di dalam atau di luar keraton”,yang penting akhlaknya bisa mewarisi Kanjeng Sunan Ndak??,ada sipat kasih sayang dan Mau mikirin rakyatnya Ndak?,lagian Keraton Kasepuhan itu sudah Cagar Budaya milik Pemerintah,dan juga dulu Kanjeng Sunan banyaknya di luar Keraton kok bersama rakyatnya.

Dalam hal ini Pemerintah harus turun tangan dan ambil bagian ,konflik Keraton Kasepuhan ini menjadi masalah Nasional yang harus di pecahkan.

Sudah saatnya pengelolaan Cagar Budaya Keraton Kasepuhan ini di berikan kepada Turunan asli nya atau ahli warisnya.

Karna banyak sekali penyalahgunaan aset,serta rusaknya Cagar Budaya ini,atau pemerintah dapat tegas saja,bahwa Keraton kasepuhan di ambil total pengelolaannya oleh pemerintah,yang ada di dalam area Cagar Budaya Keraton Kasepuhan agar mengosongkan Keraton.

Yang mengelola biar murni Pemerintah Daerah saja,mungkin ini jalan keluar terbaik dalam konflik yang ada.

Tatanan Sultan Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon yang bernasab Kanjeng Sunan Gunung Jati.

1.Syekh Syarif Hidayatullah Sayyid(Sunan Gunung Jati).(1479-1568)

2.Pangeran Moch Tajul Aripin(Pangeran pasarean)(1496-1552)

Care Taker/Wakil Sunan Gunung Jati Fatahilah/Fadlah Khan/Ratu Bagus Pasai.

3.Pangeran Suwarga(Panembahan Adipati Cirebon Sedang Kemuning )(1521-1565)

4.Pangeran Zaenul Aripin(Panembahan Ratu Cirebon)(1568-1649)

5.Pangeran Dzulkifli(Panembahan sedang Gayam)

6.Pangeran Abdul Karim(Panembahan Girilaya)(1649-1666)

Tatanan Tahta Keraton Kasepuhan Awal.

1.Sultan Sepuh I Pangeran Abdul Makarim Muh Syamsudin(1679-1697)

2.Sultan Sepuh II Pangeran Muh Jamaludin(1697-1723)

3.Sultan Sepuh III Pangeran Tajul Aripin Jaenudin I(1723-1753)

4.Sultan Sepuh IV Jaenudin II Amirsena(1753-1773)

5.Sultan Sepuh V Sofiudin Matang Aji(1773-1786)

“Terjadi pembunuhan oleh abdi dalem dan terputus turunan Sunan Gunung Jati dari mulai tahun 1786-2020(terputus 234 tahun).

Dan baru tersambung lagi Sultan Sepuh yang turunan dari Sunan Gunung Jati dan Pangeran Cakrabuana di tahun 2021″saat ini:

6.Sultan Sepuh VI Jaenudin IIArianatareja/Pangeran Kuda Putih /Sultan Sepuh Raden Heru Rusyamsi Arianatareja .S.Psi,.MH.(2021-Now).

Sejarah terukir kembali bersambungnya nasab Kanjeng Sunan Gunung Jati pada Keraton Kasepuhan(Kebo Mulih Kandang )di tahun 2021.

Selama ratusan tahun semenjak di kudeta oleh abdi dalamnya Ki Muda,maka mulai itu terputusnya Sultan Sepuh yang bernasab ke Kanjeng Sunan Gunung Jati.

Berdasarkan paparan Pilolog Sejarah Alm.Opan Safari.Sultan Sepuh yang bukan turunan Sunan Gunung Jati yaitu mulai SSVI KI Muda(Hasanudin) sampai SSXIV Arif Nata Diningrat yang berputra Lukman Zulkaedi.

Semoga dengan kembalinya Keraton Kasepuhan kepada Dzuriah asli Sunan Gunung Jati.Cirebon dapat kembali kepada marwahnya kebesaran Sunan Gunung Jari(syekh syarif hidayatullah).

Dan kepada Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja atau Pangeran Kuda Putih,semoga bisa merangkul dan menyayangi rakyatnya kembali.

Dengan agenda silahturahmi & ziarah akbar Sunan Gunung Jati pada tanggal 13 juli 2024 kemarin membuktikan bahwa Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja atau yang dikenal dengan sebutan Pangeran Kuda Putih dengan leluasa dapat langsung berziarah ke pusara Sunan Gunung Jati, tidak seperti kedua pihak lainnya yang ditolak masuk. Terbukti adanya adanya spanduk penolakan terhadap lukman zulkaedin.

Lip Uus/dony

Berita Terkait

GMOCT: Pemilihan Ketua PGRI Kabupaten Kuningan Digelar Juni Mendatang, Berharap Terselenggara Demokratis dan Transparan
Anggaran Kopdes Merah Putih Tembus Rp.5 Miliar per Desa, PPWI Jabar Warning Keras: Kawal! Jangan Biarkan Jadi Ladang Bancakan!
Program 100 Hari Kerja : Dekatkan Layanan Kesehatan, Kang DS Resmikan Dua Puskesmas Baru
Bupati Eman Suherman Lantik Aeron Randi menjadi Sekertaris Daerah (Sekda) Majalengka.
*Memalukan ! Oknum Pengacara di Lampung Timur Gagal Nalar, Jadi Jongos Dewan Pers, Bela Tambang Bungkam Warga
Bupati Kuningan bersama Pemuda Awirarangan Bersih-Bersih Sungai
Kementerian Pertanian Serahkan 1.000 Burung Hantu di Kabupaten Majalengka.
ROMBONGAN JEMA’AH HAJI KABUPATEN KUNINGAN (11/05) BESOK HARI MINGGU SIANG SIAP DIBERANGKATKAN AKAN DILEPAS OLEH BUPATI Dr.H.DIAN RAHMAT

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 17:39 WIB

Di Desa  Cipinang  Majalengka  Program PTSL Dipungut  Rp.200 ribu dengan Alasan untuk ngopi. Benarkah..? 

Kamis, 15 Mei 2025 - 07:22 WIB

Polresta Cirebon Ungkap 34 Motor Hasil Curanmor, Salah Satunya Milik Fitri yang Hilang di Parkiran Rumah

Kamis, 15 Mei 2025 - 07:18 WIB

Polresta Cirebon Ungkap Penipuan Rp 50 Juta oleh Polisi Gadungan Asal Ciperna

Kamis, 15 Mei 2025 - 07:12 WIB

Polresta Cirebon Ungkap Kasus Peredaran Uang Palsu, Satu Pelaku Diamankan

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:34 WIB

Pengusaha Tambak Udang Vaname di Pemalang Dilaporkan ke Polda Jateng; GMOCT Desak Tindakan Tegas

Rabu, 14 Mei 2025 - 17:00 WIB

Pria Paruh Baya di Tasikmalaya Setubuhi Remaja Hingga Hamil, Pelaku Di Tangkap Polisi, Terancam 15 Tahun Penjara

Selasa, 13 Mei 2025 - 12:47 WIB

Polsek Kikim Tengah Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Dengan Pemberatan

Selasa, 13 Mei 2025 - 11:57 WIB

Polres Tegal Berhasil Amankan 9 Pelaku Tawuran di Desa Plumbungan

Berita Terbaru

LINTAS DAERAH

Tim Raga Polda Riau siap brantas premanisme

Kamis, 15 Mei 2025 - 19:16 WIB