Edy Kepsek SDN 2 Sukaraja Ciawigebang Merasa Pusing dapet bantuan DAK. Ada apa dengan DAAAK…?
Kuningan-patrolinews86.com- Disaat orang lain merasa bangga mendapatkan dana bantuan DAK ( dana alokasi khusus ) yang mencapai miliaran tiap sekolah dengan sistim swakelola, karena tentu dengan bantuan ini kepala sekolah bersama komite dan masyarakat bisa berbenah kepada pembangunan yang tepat guna dan nyata bagi kemajuan sarana sekolah yang sudah tentu bantuan ini pun melalui persaingan ketat untuk mendapatkannya bahkan tidak sedikit kepala sekolah yang lain yang siswanya banyak merasa iri karena tidak mendapatkan dana bantuan DAK.
Sementara dilapangan masih banyak yang siswanya sedikit mencapai puluhan siswa tetapi dapet bantuan miliaran rupiah.
Tentu yang pada ahirnya menjadi satu kebanggaan bagi kepala sekolah yang mendapatkan bantuan kala ini meski melalui persaingan ketat tetapi itulah paktanya disaat butuhnya sarana prasarana yang memadai, kegembiraan nampak dikala dapat bantuan DAK karena bisa berbenah.
Namun lain hal yang dikata Edi seorang kepala Sekolah SDN 2 Sukaraja Kec.Ciawigebang Kab.Kuningan yang mengatakan merasa pusing dapet bantuan DAK ini ,tentu hal ini menjadi pertanyaan besar bagi kita sebagai kontrol sosial karena tidak menutup kemungkinan pusingnya mendapatkan bantuan DAK ini apakah karena banyak tekanan atau banyak potongan atau banyaknya interpensi dari pihak atas sehingga Edi sebagai Kepala sekolah dengan gamblang merasa pusing dengan adanya bantuan DAK ini.
Ungkapan Kepala sekolah Edi menandakan ketidak mampuan kepala Sekolah untuk mengelola dan mendapatkan dana bantuan DAK, mungkin dia belum siap atau apa tetapi yang jelas kesepakatan dan pakta integritas sudah ditanda tangani dan kepsek harus siap dengan segala konsekwensinya sehingga meskipun dianggap tidak mampu dan merasa pusing toh pada ahirnya mendapatkan bantuan DAK.
Diharap ungkapan dapat DAK merasa pusing benar-benar di buka ke Publik dan sangat penting sekali untuk mengakses informasi yang lebih akurat baik informasi langsung atau informasi melalui sebuah pemberitaan hal ini tentunya sejalan dengan Amanat Undang-undang Dasar 1945.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyatakan informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional.
Apalagi SDN 2 Sukaraja Kecamatan Ciawigebang Kuningan Jawa Barat yang dimana sekolahnya itu mendapatkan program bantuan pembangunan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik 2024 dengan Anggaran cukup besar hampir senilai 1.5M pastinya harus bersyukur dan bangga mendapatkan Amanah dari Pemerintah melalui Program DAK 2024 ini.
Ungkapan Edi yang dianggap telah membuka sedikit kran air bantuan DAK Kab.Kuningan yang kini jadi sorotan tentu menuai banyak orang bertanya tanya ada apa sebenarnya dalam kontek bantuan DAK ini.
Statement serta sorotan tajam pun ahirnya datang dari Seorang Praktisi Hukum Kuningan yang sekaligus sebagai Pimpinan Kantor Hukum Ratu Adil Sukendar.SH ” yang selalu getol dalam menyuatakan tentang pemberantasan korupsi, menurutnya ungkapan kepsek Edi bisa jadi bumerang pada program DAK Kuningan , kalau dia merasa ada hal dalam DAK dibuka saja atau diluruskan dimana benang merahnya atau merasa pusingnya. Semua juklak dan juknis udah mengatur semua tentang mekanisme bantuan. Tentu dengan ungkapan dapat DAK malah mengaku merasa pusing dapat DAK, kami anggap itu si kepsek gak paham aturan dan ekanisme atayran main dia seharusnya senang dapat kegiatan Dak yang sedang di gelar di sekolahnya. kalian ini sedang Mengelola Anggaran Negara seharusnya kalian lebih transfaran dan akuntabel dalam memberikan informasi kepada publik jangan menjadi wacana dan bola liar tentang DAK yang pada ahirnya program tidak kondusif.
Masih menurut Pria dengan icon rambut di kuncir yang biasa disapa Bang.Kendar,” Jangan sampai kegiatan Dak fisik 2024 ini jadi ajang mencari keuntungan semata dengan tidak mengindahkan juklak dan juknis yang sudah di tentukan, tetapi kalau ada hal yang dinyatakan mendapatkan bantuan DAK malah merasa pusing, tentu tim Pokja kita siap dan akan kita kawal terus Program Dak ini, kita kaji dan kita telaah kita kumpulkan semua data-data temuannya dilapangan untuk bahan dasar nanti kita laporkan ke pihak dinas pendidikan atau lebih jauhnya ke APH, tetapi ungkapan Edi sang kepsek juga harus tuntas jangan hanya membuat statemen program DAK merasa pusing tetapi informasi hanya setengah setengah disampaikan ke publik, karena kalau memberikan informasi tanggung bukannya bisa melakukan pembenahan tetapi malah hanya akan menjadi preseden butuh bagi bantuan DAK ke kab.Kuningan .Sementara sekarang ini banyak yang bersyukur dan gembira setelah diterimanya program DAK karena selain bisa berbenah disekolah dan membangun ternyata DAK di Kab.Kuningan juga Anggarannya naik lebih besar dari tahun kemarin dan itu tentu satu kebanggaan bukan malah menjadi ocehan.” Pungkasnya.”(Habie/ red)