Kadis DPUTR Kab.Kuningan H.Ridwan
RISMUNANDAR Kabid SDA DPUTR Alergi dikonfirmasi wartawan
Kuningan, patrolinews86. Com – Ironis, jaman keterbukaan sekarang ini masih saja keterbukaan publik seakan ditutup-tutupi. Seperti halnya Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Kuningan Rismunandar, S.hut. saat dikonfirmasi sejauh mana pelaksanan program irigasi yang telah dilaksanakan di bidangnya enggan terbuka dengan alasan anda tidak punya hak selaku wartawan karna bukan BPK. “Untuk tau lebih jelasnya silahkan aja sama Kepala Dinas, ” Katanya.
lagian silahkan saja ke Barjas selaku panitia lelang, semua kan sudah dipampang di pengadaan, tambahnya.
Setelah dijelaskan bahwa media juga punya hak sebagai alat kontrol untuk mengetahui sejauh mana program tersebut terserap dan berjalan dengan baik. Baru dia menjelaskan sebagian lokasi yang sedang dan tengah dilaksanakan, itupun hanya sebagian saja yang dia paparkan. “Total keseluruhan 30 milyar, Dak 9 miliar tersebar di 7 lokasi
TPT 90, lokasi, cilengkrang kramatmulya, cigintung, komplek korpri. Untuk embung antara lain. Situ embung, 24 . Kibulakaan, randobawagirang, cikepel Sukasari, cipojok desa mandirancan, lengkong desa lengkong,dan daerah tinggar.
Menanggapi kurang terbukanya sosok kabid ini, media mencoba beberapa kali menghubungi Kepala Dinas DPUTR M. Ridwan Setiawan, sayangnya beliau jarang dikantor, apalagi sekarang menjelang masa purna bakti.
Sementara melihat pakta seperti ini tentu menjadi satu keprihatinan dijaman terbuka dan transparan tentang anggaran publik tetapi masih ada saja yang menganggap anggaran yang dikelolanya solah – olah anggaran pribadi yang tidak boleh orang lain tau, padahal itu jelas jelas anggaran publik yang perlu di pertanggung jawabkan bukan hanya ke publik, sikap tertutup yang dikedepankan menandakan penentu konsep rekrutmen dalam manajemen sumber daya manusia di lingkungan pemerintahan terutama Manajemen Sumber Daya Manusia dalam organisasi, tampak suatu fenomena administratif, yaitu semakin besarnya perhatian terhadap pentingnya manajemen sumber daya manusia. Perhatian yang semakin besar tersebut ditunjukkan baik oleh para politisi, para tokoh industri, para pembentuk opini yaitu media massa, para birokrat di lingkungan pemerintahan maupun oleh para ilmuwan yang menekuni berbagai cabang ilmu, terutama ilmu-ilmu sosial.
(Yos)