Membangun Rumah Sakit Umum yang Lebih Baik: Mengatasi Tantangan dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Oleh : Gregorius Cristison Bertholomeus, S.H.,M.H
Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memadai merupakan hak asasi setiap warga negara.
Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh Rumah Sakit Umum dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien.
Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap sistem pelayanan kesehatan yang ada, agar dapat menciptakan Rumah Sakit Umum yang lebih baik dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.”
Ada 3 hal terkait masalah yang ada di Rumah Sakit Umum, yang harus diperhatikan :
1). Portal Dalam Wilayah Rumah Sakit Umum.
Portal dalam wilayah Rumah Sakit Umum harus ditiadakan karena dapat memperlambat penanganan pasien emergency.
Ini alasannya:
-). Keterlambatan penanganan: Portal dapat menyebabkan keterlambatan penanganan pasien emergency, yang dapat berakibat fatal.
-). Ketidaknyamanan pasien: Portal dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien dan keluarga mereka.
-). Efisiensi waktu: Dengan tidak adanya portal, waktu penanganan pasien dapat lebih cepat dan efektif.
Dampak peniadaan portal:
– Peningkatan efisiensi waktu penanganan pasien
– Peningkatan kenyamanan pasien dan keluarga mereka
– Peningkatan keselamatan pasien
2). Listrik di Dalam Rumah Sakit Umum.
Listrik di dalam Rumah Sakit Umum tidak boleh padam, terutama ketika sedang operasi atau melakukan penanganan pasien lainnya.
Ini alasannya :
– Keselamatan pasien: Listrik yang padam dapat menyebabkan keselamatan pasien terganggu, terutama jika pasien sedang menjalani operasi atau penanganan lainnya.
– Ketidaknyamanan pasien: Listrik yang padam dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien dan keluarga mereka.
– Efisiensi waktu: Listrik yang padam dapat menyebabkan keterlambatan penanganan pasien, yang dapat berakibat fatal.
Dampak listrik yang padam:
– Peningkatan risiko keselamatan pasien
– Peningkatan ketidaknyamanan pasien dan keluarga mereka
– Peningkatan keterlambatan penanganan pasien
3). Hari Libur di Rumah Sakit Umum.
Hemat saya, rumah Sakit Umum seharusnya tidak kenal hari libur, karena pasien dapat membutuhkan penanganan kapan saja.
Berikut beberapa contoh:
– Pasien emergency: Pasien emergency dapat membutuhkan penanganan segera, tanpa memandang hari libur atau tidak.
– Pasien rawat inap: Pasien rawat inap membutuhkan penanganan dan perawatan terus-menerus, tanpa memandang hari libur atau tidak.
– Pasien poliklinik: Pasien poliklinik dapat membutuhkan penanganan dan konsultasi dengan dokter, tanpa memandang hari libur atau tidak.
Dampak Rumah Sakit Umum yang tidak kenal hari libur:
– Peningkatan keselamatan pasien
– Peningkatan kenyamanan pasien dan keluarga mereka
– Peningkatan efisiensi waktu penanganan pasien
Dasar Hukum
– Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
– Peraturan Menteri Kesehatan No. 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Kesimpulan
Rumah Sakit Umum harus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan pasien, serta efisiensi waktu penanganan pasien.
Oleh karena itu, portal dalam wilayah Rumah Sakit Umum harus ditiadakan, listrik tidak boleh padam, dan Rumah Sakit Umum harus siap menerima pasien kapan saja.
Sebagai masyarakat yang baik tentu kita harus terus memantau dan mengevaluasi kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum, serta berupaya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pasien.
Dengan demikian, kita dapat menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Akhir kata dari saya bahwa dengan memahami dan mengatasi tiga masalah di Rumah Sakit Umum, kita dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik.
”Semoga Ada Perubahan Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Yang Lebih Baik Dari Hari Ini”.
Ama’Pu Benjer.