Generasi Muda Yang Baik Tidak Hanya Memiliki Wawasan Yang Tinggi,Melainkan Etika Dan Moral Yang Baik.
Oleh : Gregorius Cristison Bertholomeus, S.H.,M.H
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat terjebak dalam situasi yang menguji etika kita, ini kuncinya :
1). Penting untuk selalu mengutamakan kejujuran dalam segala hal.
Sebab kejujuran adalah fondasi dari etika yang kuat, dan dapat membantu kita membangun hubungan yang saling percaya dengan orang lain.
2). Perlakukan orang lain dengan rasa hormat.
Etika yang baik melibatkan sikap menghargai kaum lain, terlepas dari perbedaan pendapat atau latar belakang.
3). praktikkan empati dalam setiap tindakan.
Kemampuan untuk melihat dari sudut pandang orang lain dapat membantu kita memahami perasaan dan kebutuhan orang lain dengan lebih baik.
4). Tetaplah konsisten dalam perilaku etis.
Konsistensi ialah kunci untuk membangun reputasi yang baik dan dapat diandalkan oleh orang lain.
Etika tentunya sebuah tindakan atau perilaku seorang manusia yang menimbulkan penilaian terhadap apa yang dilakukan berdasarkan aturan, norma, dan tata cara.
Bisa disimpulkan bahwa etika ialah pedoman seseorang dalam menilai baik buruknya orang lain dalam kehidupan bermasyarakat.
Semua aktivitas yang ada di lingkungan sekitar kita itu memiliki aspek etikanya.
Contohnya etika dalam rumah tangga, etika pekerjaan, dan masih banyak hal lainnya lagi.
Hal yang mendasar dalam beretika itu tentang bagaimana cara berperilaku baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
Baik buruknya etika seseorang dapat mencerminkan bagaimana kepribadian orang itu.
Misalnya dilihat-lihat banyak saat ini generasi milenial sekarang, khususnya kaum muda yang minim etikanya, kebanyakan dari pribadinya terlalu mengedepankan ego dan gengsi yang membuat perilakunya atau etika menjadi tidak baik.
Etika tentu identik dengan adabnya seseorang, banyak orang yang mengedepankan ilmu tapi etika dan adabnya kurang diperhatikan.
Sebagian besar kaum muda menganggap hal-hal sepele bahkan cenderung tidak memperdulikan baik dan buruknya etika.
Pergaulan bebas di kalangan generasi muda merupakan faktor hilangnya nilai-nilai etika dalam bermasyarakat, serta minimnya kepedulian sosok orang tua dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai beretika yang baik terhadap anak.
Hal-hal inilah yang membuat sebagian para pemuda di zaman sekarang tidak memiliki jiwa kepedulian terhadap etika sosial dan keagamaan.
Baik buruknya etika pemuda zaman sekarang ini sangat menentukan arah generasi bangsa Indonesia, karena tongkat estapet kepemimpinan bangsa ini terletak pada generasi muda.
Jika etika dan moral pemuda-pemudi zaman sekarang rusak?
Tentunya hal ini sangat berpengaruh pada bangsa dan generasi yang akan datangnya lagi.
Oleh sebab itu untuk membangun bangsa ini diperlukan generasi yang berintelektual tinggi dan beretika moral yang baik, sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan keagamaan.
Masa depan suatu bangsa ini terletak pada pemuda-pemudinya.
Ingat, Bapak Ir Soekarno pernah berkata dalam pidatonya : “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan ku cabut sumeru dari akarnya.
Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia”.
Pidato diatas jelas menunjukkan betapa pentingnya pemuda-pemudi bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia kedepannya.
Generasi muda yang baik itu tidak hanya memiliki wawasan yang tinggi, tetapi juga memiliki etika dan moral yang baik, itu sudah lebih dari cukup, pemikiran saya.
Andai kata setiap pemuda menanamkan arti penting etika dalam dirinya, pasti kehidupan dan masa depannya akan tertata dengan baik pula.
Intelektualitas generasi bangsa ini dapat dilihat dari etika dan moralnya.
Nilai moral sangat penting bagi kelangsungan pertumbuhan intelektualitas generasi muda bangsa Indonesia saat ini.
Nilai-nilai moral ini tertuang dalam perilaku kehidupan bermasyarakat, misalnya :
-). Nilai kejujuran.
-). Nilai tanggung jawab.
-). Nilai disiplin.
-). Nilai keadilan, dan…
-). Nilai kooperatif.
Semua aspek nilai tentunya sangat penting tertanam dalam diri setiap generasi muda bangsa kiranya.
Sepengetahuan bahwa di era globalisasi saat ini, semua informasi dapat diakses baik semua kalangan, mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, bahkan orang tua sekaligus.
Dengan melihat dan menyikapi hal-hal ini, tentunya moral sangat berperan penting dalam hal membatasi pengaruh negatif budaya luar, yang mana itu akan merusak karakter, moral, dan pola pikir generasi muda bangsa saat ini dan kedepannya.
Namun disaat genereasi muda tidak memiliki filterisasi pada diri pribadi mereka sendiri dalam menyikapi perkembangan zaman di era globalisasi saat ini, hal itu akan berdampak pada penyimpangan- penyimpangan sosial, ambil contoh :
_). Tawuran antar pelajar.
_). Seks bebas.
_). Narkoba, dan…
_). Pengungkapan seksual.
Tetapi jika hal ini terus terjadi di kalangan generasi muda, maka tidak heran jika bangsa ini mengalami “krisis moral dan etika”.
Kelangsungan kehidupan bangsa terletak pada generasi mudanya.
Semua itu tertuang dalam nilai-nilai luhur pancasila, yang menjadi landasan bagi generasi muda untuk mencari jati diri dalam pembentukan etika dan moral.
Pentingnya pembinaan moral di kalangan generasi muda tidak lain untuk menyadarkan akan peran dan tanggung jawab generasi muda sebagai pengerak dalam perkembangan dan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara di masa yang akan datang nantinya.
Seandainya krisis moral dikalangan para pemuda akan terus-menerus berkelanjutan, jadi bagaimana dengan arah masa depan bangsa Sedangkan yang memberikan kontribusi besar dalam membangun suatu perubahan peradaban bangsa terletak pada para pemudanya dan bagaimana hal itu akan terealisasikan, jika para pemuda zaman sekarang tidak memiliki landasan etika yang kuat bahkan kokoh.
Demi mewujudkan perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang, perlu adanya penanaman dan pelatihan karakter sejak dini pada diri para pemuda zaman sekarang.
Hal ini tentunya dimulai dari peran orang tua dalam mengajarkan nilai-nilai agama dan sosial terhadap anaknya sehingga akan berakhir menjadi kebiasaan.
Tentunya dari kebiasaan tersebut secara langsung akan diterapkan oleh seorang anak ke dalam lingkungan bermasyarakat.
Demikian juga guru dan dosen berperan penting dalam ruang lingkup pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan pembentukan karakter pada murid dan mahasiswanya.
Selain berperan dalam mencerdaskan intelektual seorang murid, guru dan dosen juga dituntut untuk memberi contoh dan memberikan pelatihan akan pentingnya nilai-nilai moral yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Hemat saya bahwa tidak semua guru dan dosen itu identik dengan seseorang yang mengajar di dunia pendidikan.
Orang-orang sekitar, di lingkungan masyarakat pun bisa menjadi guru dan dosen bagi anak muda zaman sekarang dalam membentuk karakter dan moral.
Dengan memberi contoh beretika yang baik sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila dan norma-norma yang berlaku.
Sebagai generasi muda bangsa, perlu untuk mewariskan nilai-nilai ideal pancasila dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai ideal ini dapat berupa rasa nasionalisme, gotong royong, musyawarah, persatuan bahkan lain sebagainya.
Kemudian dari nilai-nilai inilah yang akan menjadi contoh bagi generasi selanjutnya dalam menumbuhkan dan membangun karakter.
Dalam hal ini penting juga dalam membekali diri dengan pendidikan yang berlandaskan nilai pancasila agar generasi muda akan dapat memperkuat jati diri Bangsa Indonesia.
Dengan menanamkan nilai-nilai agama, sosial, dan memberikan contoh yang baik kepada generasi muda merupakan cara menjaga aset penting bangsa untuk menciptakan perubahan peradaban bangsa Indonesia di masa yang akan datang nantinya.
Generasi Muda Yang Baik Tidak Hanya Memiliki Wawasan Yang Tinggi, Melainkan Etika Dan Moral Yang Baik.
Oleh : Gregorius Cristison Bertholomeus, S.H.,M.H
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat terjebak dalam situasi yang menguji etika kita, ini kuncinya :
1). Penting untuk selalu mengutamakan kejujuran dalam segala hal.
Sebab kejujuran adalah fondasi dari etika yang kuat, dan dapat membantu kita membangun hubungan yang saling percaya dengan orang lain.
2). Perlakukan orang lain dengan rasa hormat.
Etika yang baik melibatkan sikap menghargai kaum lain, terlepas dari perbedaan pendapat atau latar belakang.
3). praktikkan empati dalam setiap tindakan.
Kemampuan untuk melihat dari sudut pandang orang lain dapat membantu kita memahami perasaan dan kebutuhan orang lain dengan lebih baik.
4). Tetaplah konsisten dalam perilaku etis.
Konsistensi ialah kunci untuk membangun reputasi yang baik dan dapat diandalkan oleh orang lain.
Etika tentunya sebuah tindakan atau perilaku seorang manusia yang menimbulkan penilaian terhadap apa yang dilakukan berdasarkan aturan, norma, dan tata cara.
Bisa disimpulkan bahwa etika ialah pedoman seseorang dalam menilai baik buruknya orang lain dalam kehidupan bermasyarakat.
Semua aktivitas yang ada di lingkungan sekitar kita itu memiliki aspek etikanya.
Contohnya etika dalam rumah tangga, etika pekerjaan, dan masih banyak hal lainnya lagi.
Hal yang mendasar dalam beretika itu tentang bagaimana cara berperilaku baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
Baik buruknya etika seseorang dapat mencerminkan bagaimana kepribadian orang itu.
Misalnya dilihat-lihat banyak saat ini generasi milenial sekarang, khususnya kaum muda yang minim etikanya, kebanyakan dari pribadinya terlalu mengedepankan ego dan gengsi yang membuat perilakunya atau etika menjadi tidak baik.
Etika tentu identik dengan adabnya seseorang, banyak orang yang mengedepankan ilmu tapi etika dan adabnya kurang diperhatikan.
Sebagian besar kaum muda menganggap hal-hal sepele bahkan cenderung tidak memperdulikan baik dan buruknya etika.
Pergaulan bebas di kalangan generasi muda merupakan faktor hilangnya nilai-nilai etika dalam bermasyarakat, serta minimnya kepedulian sosok orang tua dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai beretika yang baik terhadap anak.
Hal-hal inilah yang membuat sebagian para pemuda di zaman sekarang tidak memiliki jiwa kepedulian terhadap etika sosial dan keagamaan.
Baik buruknya etika pemuda zaman sekarang ini sangat menentukan arah generasi bangsa Indonesia, karena tongkat estapet kepemimpinan bangsa ini terletak pada generasi muda.
Jika etika dan moral pemuda-pemudi zaman sekarang rusak?
Tentunya hal ini sangat berpengaruh pada bangsa dan generasi yang akan datangnya lagi.
Oleh sebab itu untuk membangun bangsa ini diperlukan generasi yang berintelektual tinggi dan beretika moral yang baik, sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan keagamaan.
Masa depan suatu bangsa ini terletak pada pemuda-pemudinya.
Ingat, Bapak Ir Soekarno pernah berkata dalam pidatonya : “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan ku cabut sumeru dari akarnya.
Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia”.
Pidato diatas jelas menunjukkan betapa pentingnya pemuda-pemudi bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia kedepannya.
Generasi muda yang baik itu tidak hanya memiliki wawasan yang tinggi, tetapi juga memiliki etika dan moral yang baik, itu sudah lebih dari cukup, pemikiran saya.
Andai kata setiap pemuda menanamkan arti penting etika dalam dirinya, pasti kehidupan dan masa depannya akan tertata dengan baik pula.
Intelektualitas generasi bangsa ini dapat dilihat dari etika dan moralnya.
Nilai moral sangat penting bagi kelangsungan pertumbuhan intelektualitas generasi muda bangsa Indonesia saat ini.
Nilai-nilai moral ini tertuang dalam perilaku kehidupan bermasyarakat, misalnya :
-). Nilai kejujuran.
-). Nilai tanggung jawab.
-). Nilai disiplin.
-). Nilai keadilan, dan…
-). Nilai kooperatif.
Semua aspek nilai tentunya sangat penting tertanam dalam diri setiap generasi muda bangsa kiranya.
Sepengetahuan bahwa di era globalisasi saat ini, semua informasi dapat diakses baik semua kalangan, mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, bahkan orang tua sekaligus.
Dengan melihat dan menyikapi hal-hal ini, tentunya moral sangat berperan penting dalam hal membatasi pengaruh negatif budaya luar, yang mana itu akan merusak karakter, moral, dan pola pikir generasi muda bangsa saat ini dan kedepannya.
Namun disaat genereasi muda tidak memiliki filterisasi pada diri pribadi mereka sendiri dalam menyikapi perkembangan zaman di era globalisasi saat ini, hal itu akan berdampak pada penyimpangan- penyimpangan sosial, ambil contoh :
_). Tawuran antar pelajar.
_). Seks bebas.
_). Narkoba, dan…
_). Pengungkapan seksual.
Tetapi jika hal ini terus terjadi di kalangan generasi muda, maka tidak heran jika bangsa ini mengalami “krisis moral dan etika”.
Kelangsungan kehidupan bangsa terletak pada generasi mudanya.
Semua itu tertuang dalam nilai-nilai luhur pancasila, yang menjadi landasan bagi generasi muda untuk mencari jati diri dalam pembentukan etika dan moral.
Pentingnya pembinaan moral di kalangan generasi muda tidak lain untuk menyadarkan akan peran dan tanggung jawab generasi muda sebagai pengerak dalam perkembangan dan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara di masa yang akan datang nantinya.
Seandainya krisis moral dikalangan para pemuda akan terus-menerus berkelanjutan, jadi bagaimana dengan arah masa depan bangsa Sedangkan yang memberikan kontribusi besar dalam membangun suatu perubahan peradaban bangsa terletak pada para pemudanya dan bagaimana hal itu akan terealisasikan, jika para pemuda zaman sekarang tidak memiliki landasan etika yang kuat bahkan kokoh.
Demi mewujudkan perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang, perlu adanya penanaman dan pelatihan karakter sejak dini pada diri para pemuda zaman sekarang.
Hal ini tentunya dimulai dari peran orang tua dalam mengajarkan nilai-nilai agama dan sosial terhadap anaknya sehingga akan berakhir menjadi kebiasaan.
Tentunya dari kebiasaan tersebut secara langsung akan diterapkan oleh seorang anak ke dalam lingkungan bermasyarakat.
Demikian juga guru dan dosen berperan penting dalam ruang lingkup pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan pembentukan karakter pada murid dan mahasiswanya.
Selain berperan dalam mencerdaskan intelektual seorang murid, guru dan dosen juga dituntut untuk memberi contoh dan memberikan pelatihan akan pentingnya nilai-nilai moral yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Hemat saya bahwa tidak semua guru dan dosen itu identik dengan seseorang yang mengajar di dunia pendidikan.
Orang-orang sekitar, di lingkungan masyarakat pun bisa menjadi guru dan dosen bagi anak muda zaman sekarang dalam membentuk karakter dan moral.
Dengan memberi contoh beretika yang baik sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila dan norma-norma yang berlaku.
Sebagai generasi muda bangsa, perlu untuk mewariskan nilai-nilai ideal pancasila dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai ideal ini dapat berupa rasa nasionalisme, gotong royong, musyawarah, persatuan bahkan lain sebagainya.
Kemudian dari nilai-nilai inilah yang akan menjadi contoh bagi generasi selanjutnya dalam menumbuhkan dan membangun karakter.
Dalam hal ini penting juga dalam membekali diri dengan pendidikan yang berlandaskan nilai pancasila agar generasi muda akan dapat memperkuat jati diri Bangsa Indonesia.
Dengan menanamkan nilai-nilai agama, sosial, dan memberikan contoh yang baik kepada generasi muda merupakan cara menjaga aset penting bangsa untuk menciptakan perubahan peradaban bangsa Indonesia di masa yang akan datang nantinya.
Akhir kata, Menerapkan etika tidak hanya untuk orang muda kepada orang tua.
Hal ini juga berlaku untuk orang tua kepada orang muda.
Jika sama-sama saling peduli, tentu hal ini akan menimbulkan keharmonisan yang indah selamanya.
GELSON_PATROLINEWS86.COM