Guruh Irawan Zulkarnaen, S.STP, M.Si
Optimalkan Pengelolaan Pajak Daerah
Kuningan, Patrolinews86.Com- dalam rangka upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kepala Badan Pendapatan Daerah ( Bappenda) Kabupaten Kuningan Guruh Irawan Zulkarnaen, S.STP, M.Si terus melakukan terobosan. (Selasa 7/2/23) pihaknya mengadakan kegiatan sosialisasi melalui Zoom meeting dengan semua Kepala Desa Se-Kabupaten Kuningan. Acara tersebut dilakukan di ruang Kantor Bappenda. Agenda tersebut di dampingi para Kepala Bidang yang bersangkutan termasuk dari pihak Kasi Datun Kejaksaan Negeri Kuningan yang merupakan tim pendampingan Gakum.
Pada kesempatan itu dipaparkan bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini untuk lebih mengintensifikasikan dan ekstensifikasi pajak daerah dengan memberikan gambaran yang memadai mengenai target penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun 2023 yang berasal dari pajak daerah, menyusun strategi pemungutan dan penagihan pajak daerah, melaksanakan penagihan piutang pajak daerah untuk kategori piutang yang masih dapat ditagih sesuai ketentuan perundang-undangan. Melakukan pembatalan surat ketetapan pajak daerah/SPPT yang tidak benar dengan peraturan perundang-undangan.
“Semoga dengan adanya sosialisasi melalui Zoom Meeting ini para Kepala Desa dengan perangkatnya memahami strategi dalam upaya peningkatan PAD dari sektor pajak, ” Ungkapnya.
Pihaknya memaparkan bahwa rencana target PAD tahun 2023 dari sektor Pajak Daerah yang awalnya sekitar rp 131.304.000.000 diharapkan naik menjadi rp 149.256.772.000,(13, 67%) dari retribusi daerah awalnya rp 175.799.157.404, jadi rp 159.113.164.458. (9,49%) Dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan rp 6.363.701.269 naik rp 7.328.441.300(15, 16%). Sedangkan pendapatan lain-lain dari PAD yang sah sekitar rp 238.530.635.755 naik menjadi rp 265.478.417.445 (11, 30%)
“Dengan targetkan ini yang awalnya PAD Kuningan ada di angka rp 551.997.494.428, bisa naik pada tahun 2023 sekitar rp 581.176.795.203 miliar atau naik sebesar 5,29%. Yang tentunya ini perlu keseriusan smua pihak guna mencapai hal ini, ” Paparnya.
Untuk menggali potensi secara teknis, ada sebetulnya. Tergantung bagaimana kita mengoptimalkan dilapangan. Terkadang kondisi dimasyarakat ada ketidakjujuran, ada pula lokasi-lokasi yang tersembunyi sehingga belum dilaporkan. Belum lagi dari sektor pajak restoran. “Maka perlunya kita melakukan tahapan-tahapan. Antara lain dengan survai NJOP Ke Objek-objek pajak baik Desa maupun Kelurahan, melakukan perbandingan NJOP, melakukan simulasi, penetapan, percetakan dan tentunya melakukan soaialisasi secara terpadu. (Yos)