Upaya Pulihkan Trauma Korban Gempa Bumi di Kertasari, Sebanyak 300 Anak-anak Mendapat Trauma Healing dari Duta Pajak Bapenda Kab. Bandung
Bandung patrolinews86.com – Gempa bumi yang mengguncang wilayah Kertasari dan Pangalengan Kabupaten Bandung pada Rabu (17/9/2029) menyebabkan ribuan rumah rusak dan menelan 1 korban jiwa. Bencana ini menimbulkan kerugian fisik, material, dan menyisakan trauma bagi warga dan anak-anak yang kehilangan harta benda.
Sebagai bentuk kepedulian, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mengirimkan duta pajak yang khusus memberikan trauma healing kepada 300 anak-anak yang menjadi korban terdampak gempa bumi di Kertasari pada Jum’at tanggal 20/9/2024.
“Dalam rangka “ASN Bapenda Peduli Bencana Gempa Bumi dan Aksi Duta Pajak terhadap Bencana”, Bapenda Kabupaten Bandung melakukan kunjungan langsung dengan penetrasi mendatangi lokasi terdampak cukup parah dan belum tersentuh bantuan yaitu pesantren Yayasan Al Mubarok Neglasari Satu beralamat di Kampung Neglasari 1 RT 01 RW 23 Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari,” kata Kepala Bapenda Kabupaten Bandung H. Ahmad Djohara kepada wartawan dilokasi bencana, Desa Cibereum, Jum’at (20/9/2024).
Kunjungan Bapenda Kabupaten Bandung langsung ke lokasi bencana tersebut adalah dalam rangka untuk memberikan trauma healing dengan menghibur mereka sekaligus menyerahkan bantuan berupa alat-alat sekolah, bingkisan dan uang jajan buat anak-anak yang masih mengalami trauma tidak mau masuk kerumah atau masuk ruang kelas, sedangkan bantuan dari Bapenda berupa 1000 paket makanan siap saji langsung diserahkan ke Posko BPBD Kabupaten Bandung yang berlokasi sebelah kantor Kecamatan Kertasari.
Atas nama Bank Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Bapenda, H. Ahmad DJhohara sampaikan ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada korban musibah gempa bumi. Semoga semua korban terdampak gempa bumi dapat diberikan ketabahan, kesabaran, dan kekuatan dalam menerima cobaan ini.
Menurutnya, kesibukan yang luar biasa dari posko induk bertempat di lapangan bola depan kantor kecamatan Kertasari telah menyebabkan ada wilayah-wilayah yang memang belum tersentuh, sehingga kami coba berinisiatif menyisir beberapa lokasi yang akan menjadi objek dari duta pajak kami untuk melakukan trauma healing menghibur anak-anak tersebut.
“Mudah-mudahan para korban terdampak bencana gempa bumi di Kertasari dan wilayah lainnya bisa pulih segera dari traumatik psikologis sehingga bisa menjalani kehidupan normal kembali seperti sedia kala,” tutur H. Ahmad DJohara.
Sementara itu, Ketua Pesantren Yayasan Al Mubarok H Asep Saepurijal membenarkan bahwa bantuan dari pihak pemerintah Kabupaten Bandung baru mereka terima hari ini (Jum’at, 20/9/2024) lewat Bapenda Kabupaten Bandung.
“Selama ini bantuan dari mulai terjadinya bencana (Rabu,18/9/2024) sampai sebelum Bapenda Kabupaten Bandung datang itu ada dari relawan yang lewat pada malam pertama (Rabu malam red) sekitar jam 21.00 malam serta relawan swasta Yayasan Rumah Yatim Ar-Rohman,” kata H. Asep Saepurijal.
Ketua Yayasan Al mubarok ini mengapresiasi dan berterima kasih banyak kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Kepala Bapenda Kabupaten Bandung H. Ahmad DJohara dan jajaran yang telah menurunkan bantuan kepada kami, terutama trauma healing yang dilakukan oleh duta pajak, Oleh sebab trauma healing kami tunggu-tunggu untuk memulihkan psikologis anak-anak yang sampai saat ini masih takut masuk kerumah dan takut masuk keruang sekolah.
Pantauan tim awak media memantau langsung situasi di lapangan melihat kerusakan gedung sekolah Al Mubarok sangat parah termasuk mesjid Al-Mubarok yang pernah disinggahi Bupati Bandung saat gelar acara tarling pada 16 Ramadhan 1445 H yang lalu juga rusak berat retak-retak.
Pantauan awak media juga melihat baru hari ini (Jum’at, 20/9/2024 pukul 10.30 Wib) tenda penampungan berukuran besar dengan logo BNPB baru didirikan.
Sedangkan keterangan H. Asep Saepurijal menyatakan mulai kejadian gempa sampai tadi (Kamis malam, 19/9/2024) kami bikin tenda sendiri dari terpal untuk tidur dan istirahat.
Dirinya mengakui harapan kami dari awal ingin didirikan tenda berukuran besar, alhamdulillah akhirnya sekarang terkabul, karena mulai Senin (23/9/2024), anak-anak yang menjadi murid PAUD kami bisa bersekolah bertempat di tenda tersebut.***
Reporter: Aji Faujiah