Mandi di Sungai, Warga Karangdadap Pekalongan Diduga Hanyut Terseret Arus

- Penulis Berita

Jumat, 3 Januari 2025 - 12:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mandi di Sungai, Warga Karangdadap Pekalongan Diduga Hanyut Terseret Arus

Polres Pekalongan – Polda Jateng – Patrolinews86.com. – Rasmadi (57) warga Desa Pangkah Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan diduga hanyut saat mandi di Sungai Kupang, Kamis (02/01/2025) sekitar pukul 13.30 wib. Berdasarkan keterangan dari Kasubsi Penmas Sihumas Iptu Suwarti, S.H., pihaknya setelah menerima laporan adanya orang hanyut langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan BPBD untuk melakukan pencarian.

Iptu Warti mengatakan pihaknya menerima laporan Kamis sore, sekitar pukul 15.40 wib.

“Kami mendapatkan laporan dari perangkat Desa Pangkah, bahwa telah terjadi orang hanyut di sungai Kupang, di Dukuh Sliban Desa Pangkah Kecamatan Karangdadap,” ujarnya.

Dari keterangan yang didapat peristiwa bermula ketika saksi pada hari itu hendak pulang ke rumah sesudah mencari pasir di sungai. Sekitar pukul 12.00 wib, saksi berpapasan dengan korban yang hendak mandi di sungai.

“Sekitar pukul 13.30 wib, saksi kembali lagi ke sungai untuk melanjutkan kegiatannya mencari pasir, namun di sungai, saksi hanya menemukan barang-barang milik korban berupa pakaian, tongkat dan alat mandi,” ungkap Kasubsi Penmas.

Saksi selanjutnya mencari keberadaan korban di sekitar sungai dan juga rumah kerabat korban namun tidak ditemukan di rumah kerabatnya.

“Bersama dengan keluarga korban selanjutnya dilakukan pencarian di sekitaran tepi sungai, namun tidak ditemukan,” terang Iptu Warti.

Dari adanya informasi masyarakat Polsek Karangdadap bersama Tim Basarnas dan BPBD Kabupaten Pekalongan langsung melakukan pencarian terhadap korban.

Sebagaimana diketahui, sungai Kupang memiliki lebar 15 meter dengan kedalaman yang bervariasi  hingga 170 dan berarus deras. Korban sendiri memiliki riwayat sakit pada kaki (asam urat) dan berjalan menggunakan bantuan tongkat, dan mandi di sungai saat siang dan sore sudah menjadi kebiasaan korban.

“Karena cuaca sore hari yang sudah tidak memungkinkan pencarian korban dihentikan sementara, dan akan dilanjutkan esok hari bersama tim Basarnas,” pungkas Kasubsi Penmas. ( dewi)

Berita Terkait

Sebuah Rumah Di Desa Sidoharjo Doro Terbakar, Polisi Lakukan Olah TKP
Hari ke- 4 Pencarian Warga Karangdadap yang Hanyut di Sungai Kupang Berhasil Ditemukan
Sebuah Rumah Warga Terbakar Di Jalan Baru Maumere, Kerugian Mencapai 400 Juta Tanpa Korban Jiwa
Kegiatan kemanusiawiaan yayasan geger jati kota cirebon
Dua Warga Rote Ndao NTT Tewas di Persawahan Akibat Tersambar Petir Saat Bekerja Di Persawahan.
Dua Rumah Milik Warga Kandangserang Pekalongan Amblas Hingga 1 Meter
Menguak kisah sejarah peteng,serta Pengkhianatan di Keraton Kasepuhan, Kesultanan Cirebon
CIBARITA ASAL MUASAL NAMA AMPARAN DJATI
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 7 Januari 2025 - 06:22 WIB

Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti ke 79 Kemenag, di Kab.Kuningan digelar di Lapangan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kuningan

Senin, 6 Januari 2025 - 11:47 WIB

Ruang kelas tidak mencukupi, SD Negeri SUKAMELANG 1 Butuhkan bantuan ruang kelas

Jumat, 3 Januari 2025 - 12:54 WIB

Akademisi Unsoed Jadi Narasumber Internasionalisasi Perguruan Tinggi di UGM

Minggu, 29 Desember 2024 - 19:34 WIB

*Krisis Transportasi Kota Malang, Angkutan Konvensional Terhimpit Teknologi Digital*

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:32 WIB

Dampak Psikologis Korban Cyber Crime: Menghadapi Ancaman di Era Digital

Jumat, 27 Desember 2024 - 09:51 WIB

Ketergantungan Game Online: Ancaman Pendidikan Generasi Muda.

Jumat, 20 Desember 2024 - 19:42 WIB

Market Day MTsN 13 Boyolali.

Kamis, 19 Desember 2024 - 18:41 WIB

Kepala SMK Model  PATRIOT IV Ciawigebang Kuningan berucap syukur bantuan Gubernur mampu menyelesaikan perbaikan kelas

Berita Terbaru