Keunikan Replika Kota Betlehem Sebagai Destinasi Perjalanan Religius Yang Harus Tetap Diwariskan Kedepannya.
PATROLINEWS86.COM – SIKKA, NTT.
Keunikan yang tersembunyi kembali lagi datang dari Pulau Flores yang menjadi salah satu ikon destinasi bagi umat Katolik.
Yah, sebutan Replika Kota Betlehem, sebagai julukan kota kelahiran Yesus Kristus yang terdapat di Desa Nelle Wutung, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.
Kata Replika diartikan sebagai tiruan atau duplikat yang menggambarkan sesuatu keaslianya, sedangkan kata Betlehem dalam Bahasa Ibrani, Beit Lechem berarti ‘rumah roti’, sebagai tempat kehidupan rohani spiritual.
Nah, berbagai macam dan menarik yang perluh kamu ketahui sebagai pencinta wisata rohani yang menjadi keunikan wisata religius yang harus tetap diwariskan sebagai bentuk kecintaanmu kepada Tuhan dan Alam Semesta.
Berawal dari perjalanan kamu harus menempuh jarak dengan kendaraan sekitar 4 kilometer atau dengan waktu 10 menit dari kota Maumere.
Dan mengingat sekarang adalah bulan Mei sebagai bulan Maria hal yang sama bagi para wisatawan atau pengunjung selalu berkunjung setiap tahunya.
Adapun keunikan dari Replika Betlehem itu sendiri yang bisa kamu nikmati ketika saat berkunjung atau berziarah; seperti menampilkan Patung Yohanes Pembaptis, yang akan pertama kali ditemui setelah masuk gerbang sekitar jarak 300 meter, berikut adanya Patung Bunda Maria dan dan Malaikat Gabriel, ada Patung Bunda Maria dan Elisabeth sebagai kunjungan Bunda Maria kepada Elisabeth, adanya Patung Pengembala dan Malaikat, terdapat juga 100 anak tangga menghubungkan area parkir ke Replika Kota dengan Patung-Patung di sepanjangnya, ada juga terdapat Menara bintang bentuk kubah terletak di puncak replika kota diakses melalui 100 anak tangga dan juga tersedia kotak Amal, kotak parkir, dan tempat sampah di sekitar area, dan penjaga tempat Betlehem.
Pantauan awak media banyak wisatawan yang datang di tempat ini untuk berdoa disini.
Menurut informasi yang sempat di wawancarai salah satu warga Desa Nelle Wutung, dialah Bapak Asmani Willbordus mengatakan bahwa tujuan dari proses dibangunya Replika Betlehem ini ialah menggambarkan perjalanan kelahiran Yesus Kristus sebagai tempat untuk berdoa, maupun biasa diadakan perayaan ekaristi ketika hari raya natal, dan nuansa bulan Maria yang terjadi pada bulan Mei dan Oktober diadakan Doa Maupun Kegiatan Devosi lainya, ungkapnya.
Adapun Replika Kota Betlehem dibangun pada Tahun 2011, di Paroki Roh kudus Nelle di bawah naungan Keuskupan Maumere, dan proses pembiyayaan sekitar miliaran rupiah.
Turut serta dukungan juga dari Pemerintah Kabupaten Sikka, Dinas Pariwisata, dan Lembaga atau instansi dalam maupun di luar daerah, yang memberikan dukungan atau support dalam Destinasi Wisata ini.
Di lokasi yang sama, kami mewawancarai salah satu pengunjung wisata religi dialah, Andreas Andeyani DVG, harapannya bahwa masih banyak proses pengerjaan, pembangunan, bahkan renovasi Replika Betlehem ini, maupun masih kurangnya beberapa fasilitas tempat, sehingga prosesnya memakan waktu lama dan juga membutuhkan Dana keuangan yang cukup besar, baik dalam Daerah Kabupaten sendiri maupun di luar Kabupaten, kiranya saling membahui, kolaborasi antara masyarakat setempat, paroki, keuskupan, dan pemerintah daerah terus berlanjut dan bisa terselesaikan wisata religius ini sehingga lebih banyak peziarah atau wisatawan yang datang berkunjung kedepannya, termasuk memperkenalkan Budaya Warisan yang terus dijaga dilestarikan nilai-nilai keagamaanya, ungkapnya.
Pesan dari Andreas Andeyani DVG, bahwa, tempat-tempat suci ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga merupakan sebuah perjalanan spiritual untuk mengubah hidup kita yang lebih baik lagi kedepannya, tuturnya.
GELSONIELA.