Ganjar Pranowo Bersama Gus Yasin Datangi Masyayikh, Diskusikan Tentang Keutuhan Bangsa Indonesia.
Rembang – Patrolinews86.com.
Dalam menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, Silaturahmi antara pemerintah dengan Masyayikh menjadi hal yang penting untuk berdiskusi terkait banyak hal khususnya di Daerah Jawa Tengah.
Diskusi ini digelar di Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Wakilnya, Taj Yasin Maimoen turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Taj Yasin Maimoen atau akrab disapa Gus Yasin, selaku tuan rumah acara silaturahmi sekaligus putra dari KH Maimoen Zubair yang menjadi pendiri Ponpes Al Anwar menjelaskan perihal silaturahmi Masyayikh.
Silaturahmi ini untuk bertukar pikiran, untuk pengentasan kemiskinan, pendidikan dan keagamaan dari sudut pandang Ulama di Indonesia kepada Pemerintah.
“Masukan-masukan ulama juga di terima dengan baik bahkan yang disampaikan ke Mas Ganjar, ke depan di programkan. Acara ini bukan hanya sekedar seremonial tapi sharing,” ucap Gus Yasin, Rabu (19/07/2023).
Usulan dan tanggapan tersebut, nantinya akan diprogramkan untuk mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan, pendidikan dan keagamaan..
“Alhamdulillah tadi ulama-ulama yang di dalam semua senang dengan apa yang disampaikan oleh Mas Ganjar. Bahkan ke depan juga sudah diprogramkan apa yang diminta oleh para ulama langsung ditanggapi,” ucapnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerangkan bahwa pertemuan dengan para ulama menjadi penting dan dibutuhkan untuk kepentingan bangsa.
“Terima kasih ini silaturahmi dengan para Masayikh, Habaib di Sarang kita diskusi soal bagaimana membangun kebersamaan,
membangun bangsa dan negara,” ujar Ganjar di Ponpes Al Anwar Rembang.
Di tengah keberagaman dan kemajemukan masyarakat yang ada di Tanah Air, menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan antar umat, hal tersebut harus terus ditingkatkan kepada seluruh masyarakat.
Untuk menjaga hal tersebut, Ganjar mengaku mendapat banyak petuah dan usulan usai berdiskusi bersama dengan para ulama.
“Saya mendapatkan banyak petuah, saya mendapatkan banyak masukan dan beberapa di antaranya mengusulkan agar pertemuan semacam ini terus dilakukan, tentu saya menerima dengan baik,” kata Ganjar.
Adapun sejumlah ulama yang hadir antara lain Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Mustofa Aqil Siroj (adik kandung mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj), KH Zuhrul Anam Hisyam (Gus Anam), KH Mu’tashim Billah (Pandanaran) dan Pimpinan Ponpes Al Muayyad Solo, KH Karim.
Dari luar Pulau Jawa, ada KH Ahmad Tajally (PP Roudhotus Lampung Tengah), KH Kholiq Amrullah Adnan (PP At Taqwa Lampung Timur), KH RM Soleh Bajuri (PP Roudhotus Lampung Selatan), KH Mahfudz (Rois Syuriah PW NU Papua Karom), KH Farhan (Ketua Tanfidziyah NU Syarmi Papua), KH Mansyur Al Kaff (PP Al Anwar Jayapura), KH Ahmad Damanhuri (Syuriah PWNU Jayapura)
Lalu ada KH Zaenul Abidin (PP Miftahul Ulum Tanah Laut), KH Ahmad Junaidi (PP Darul Imin Palangkaraya), KH Imam (PP Al Hafid Tenggarong), KH Abdus Syukur (PP Miftahul Ulum Tenggarong) dan Habib Yahya Bin Muhsin Alidrus dari Majelis Zikir Merah Putih Banjarmasin.( Samira )