Krisis Etika: Mengapa Pendidikan Tinggi Tidak Menjamin Kesopanan?
Oleh : Gregorius Cristison Bertholomeus, S.H.,M.H
Pendidikan tinggi diharapkan menjadi fondasi bagi pembentukan karakter dan kemampuan individu.
Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa banyak lulusan pendidikan tinggi yang tidak menjunjung nilai-nilai kesopanan dan etika.
Hal ini memicu pertanyaan: apa yang salah dengan sistem pendidikan kita?
Faktor Penyebab
1. Kurikulum yang terlalu fokus pada akademik : Kurikulum pendidikan tinggi yang lebih menekankan aspek kognitif daripada aspek afektif dan psikomotorik.
2. Kurangnya pendidikan karakter : Kurangnya perhatian terhadap pendidikan karakter dan nilai-nilai seperti empati, integritas, dan tanggung jawab.
3. Pengaruh media sosial dan budaya populer : Pengaruh media sosial dan budaya populer yang seringkali mempromosikan nilai-nilai yang bertentangan dengan kesopanan.
4. Orang tua dan lingkungan yang tidak mendukung : Kurangnya dukungan dari orang tua dan lingkungan yang tidak mendukung pembentukan karakter.
5. Kurangnya contoh teladan : Kurangnya contoh teladan dari tokoh masyarakat dan pemimpin yang menjunjung nilai-nilai kesopanan.
Contoh Kasus
1. Korupsi pejabat publik berpendidikan tinggi.
2. Kekerasan dan intoleransi di kalangan mahasiswa.
3. Plagiarisme dan kecurangan akademik.
4. Penyebaran hoax dan ujaran kebencian di media sosial.
Dampak
1. Kerusakan kepercayaan masyarakat.
2. Kehilangan nilai-nilai budaya.
3. Meningkatnya konflik sosial.
4. Kerugian ekonomi dan politik.
Solusi
1. Integrasi pendidikan karakter : Mengintegrasikan pendidikan karakter dan nilai-nilai kesopanan ke dalam kurikulum.
2. Pengembangan kemampuan afektif : Mengembangkan kemampuan afektif seperti empati dan integritas.
3. Peningkatan kesadaran : Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesopanan dan etika.
4. Contoh teladan : Menjadi contoh teladan bagi mahasiswa dan masyarakat.
5. Kerjasama dengan masyarakat : Melakukan kerjasama dengan masyarakat untuk mempromosikan nilai-nilai kesopanan.
Hemat saya bahwa krisis etika dalam pendidikan tinggi merupakan masalah kompleks yang memerlukan solusi yang komprehensif.
Dengan mengintegrasikan pendidikan karakter, mengembangkan kemampuan afektif, dan meningkatkan kesadaran, kita dapat membangun generasi yang lebih sopan dan beretika.