Proyek Siluman Itu Ternyata Milik Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Uptd Jalan Dan Jembatan Wil Pelayanan, Nana : Mending Bersurat Saja Supaya Formal
Kab. Cirebon, Patrolinews86.com – Setelah diberitakan sebelumnya pada tanggal 23 Maret 2025 dengan judu “Proyek Siluman Di Jalan Sultan Agung Sumber Kabupaten Cirebon, Dikerjakan Malam Hari Dan Di Duga Rugikan Keuangan Daerah” yang saat itu dijelaskan kalau proyek tersebut sudah berjalan hampir 2 minggu, dan proyek aspal hotmix Jalan Sultan Agung tersebut tidak memiliki informasi apapun. jangankan informasi tentang berapa besaran anggaran yang dipakai, informasi judul pekerjaan maupun siapa pelaksana dan siapa pengawasnya serta dari dinas mana pun tidak diketahui. suasana malam hari, mungkin yang menjadi penyebab wartawan media ini tidak memiliki informasi apapun. karena disaat para pihak kontrol sosial tengah istirahat dan off kegiatan, proyek hotmix dijalan tersebut barulah berjalan. nampak terlihat 3 alat berat terparkir di siang hari, namun sudah beberapa hari wartawan media ini melintasi jalan tersebut, tidak ditemukan adanya papan informasi proyek. sehingga muncul spekulasi kalau proyek hotmix jalan di Jalan Sultan Agung yang menghubungkan perempatan lampu merah Pasar Sumber dan lampu merah Kantor Pos Sumber Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat dianggap sebagai Proyek Siluman. proyek yang diperkirakan menelan biaya hingga miliaran rupiah dan berada pada jalur kewenangan provinsi pengelolaan dan pelaksanaannya, namun tetap saja sangat sulit untuk mencari informasi.
Hingga pada suatu waktu, di dapat informasi kalau proyek tersebut adalah milik Dinas Marga Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Uptd Jalan Dan Jembatan Wilayah Pelayanan yang beralamat di Jalan P Cakrabuana No 102 Sumber Cirebon namun berada di wilayah Kecamatan Talun dan bukan Sumber. informasi tersebut di dapat setelah wartawan media ini mendapatkan nomer telpon salah satu pegawai atau staff kantor itu yang bernama Nana, dan dalam konfirmasinya dengan wartawan media ini Nana menuturkan setelah lebih dahulu dikirimi link pemberitaan sekaligus meminta nomer orang yang dianggap bertanggungjawab pada proyek tersebut. “siap pa, saya mau konfirmasikan dulu ke yang bersangkutan mudah-mudahan berkenan” ujar Nana. setelah beberapa hari ditunggu, tidak ada kabar apapun. hingga wartawan media ini kembali menghubungi Nana, dan menjawab “wa allaikum salam, maaf baru balas, iya pak saya sudah sampaikan ke beliau dan bagian humas. bilangnya mau menghubungi bapak”. namun saat ditanya tentang kapan akan menghubunginya, Nana menjawab “nah kalau itu saya kurang tau pak, nanti kalau saya ketemu akan saya sampaikan lagi pak”.
Setelah lama lagi tidak ada kabar dari Nana, wartawan media ini memberi tahu via chatting whatsapp kenomor Nana kalau tidak ada satupun orang yang menghubungi. dan Nana menjawab “sudah saya sampaikan pak, kepihak pembangunan”. dan saat ditanya apakah orang yang akan menghubungi wartawan media ini adalah orang yang bertanggungjawab pada proyek jalan tersebut, Nana hanya menjawab “maaf pak saya kurang hafal, saya cuma menyampaikan apa yg bapak sampaikan ke saya” ujarnya. dan dari hasil pantauan wartawan media ini, proyek jalan tersebut sudah 2 kali mengalami perbaikan disatu titik. hingga dugaan bagi-bagi uang 3 juta untuk para pihak kontrol sosial bisa mengurangi kwalitas pekerjaan/proyek bisa saja terjadi. namun sekali lagi, saat wartawan media kembali menjelaskan kepada Nana tentang bagaimana hak koreksi dan hak jawab dari pihak Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Uptd Jalan Dan Jembatan Wilayah Pelayanan Cirebon Provinsi Jawa Barat. Nana hanya menjawab “maaf pak, mending bersurat saja supaya lebih formal”, pungkas Nana dan setelahnya memblokir nomer telpon wartawan media ini. hingga berita ini dibuat dan diterbitkan, tidak ada informasi apapun lagi terkait apa judul proyek tersebut, siapa pelaksananya, dan berapa nilainya. (Kusyadi)