Kesalahan Pemerintah atau Kegagalan Sistem..?
Oleh : Gregorius Cristison Bertholomeus, S.H.,M.H
Kasus lolosnya seorang caleg yang memiliki hubungan dekat dengan politisi setempat dalam seleksi PPPK di Kabupaten Sikka menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan integritas proses seleksi.
Hal ini semakin diperkuat dengan latar belakang caleg tersebut sebagai mantan pegawai honorer di Pemda.
Kritik
1. Kegagalan Sistem : Proses seleksi yang tidak transparan dan berpotensi diskriminatif.
2. Konflik Kepentingan : Hubungan dekat dengan politisi setempat mempengaruhi hasil seleksi.
3. Pengabaian Kriteria : Kualifikasi dan kemampuan calon lebih dipandang sebelah mata.
4. Kerugian Bagi Masyarakat : Calon terbaik tidak mendapatkan kesempatan.
Solusi
1. Evaluasi Proses Seleksi : Tinjau kembali prosedur seleksi untuk memastikan transparansi dan keadilan.
2. Pengawasan Independen : Melibatkan pihak ketiga untuk memantau proses seleksi.
3. Penjelasan Publik : Pemerintah harus memberikan penjelasan yang jelas tentang proses seleksi.
4. Penghormatan Kriteria : Prioritaskan kualifikasi dan kemampuan calon.
Rekomendasi
1. Pemerintah Kabupaten Sikka harus segera memperbaiki sistem seleksi.
2. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lembaga terkait harus terlibat dalam pengawasan.
3. Masyarakat harus terus memantau dan menuntut transparansi.
Kesimpulan
Kesalahan pemerintah dalam seleksi PPPK di Kabupaten Sikka memperlihatkan kelemahan sistem dan potensi konflik kepentingan.
Perlu perbaikan sistemik untuk memastikan transparansi dan keadilan.