15 Pesilat Pagar Nusa Asjap Kembali Raih Prestasi Pada Kejuaraan Silat Terbuka, “Cirebon Katon 2024” Di GOR Ranggajati
Kab. Cirebon, Patrolinews86.com – Bertempat digelanggang olah raga (GOR) Ranggajati Kabupaten Cirebon, event turnamen beladiri pencak silat terbuka untuk segala usia pelajar dengan memperebutkan Piala Kapolresta Cirebon untuk juara umum dan Komite Olahraga Nasional Indonesia cirebon sebagai penyelenggaranya telah selesai serta sukses tanpa ekses di tanggal 15 Desember 2024 sekarang. ratusan pesilat dari berbagai perguruan pencak silat yang masih berstatus pelajar, dari tingkat SD-SMP-SMA sederajat turut serta meramaikan gelaran tersebut. dan dari puluhan perguruan pencaksilat dari seni dan model yang berbeda yang tersebar dipelosok wilayah Kabupaten Cirebon, nampak terlihat digelanggang belasan para pesilat tangguh dari kesatuan silat besutan Gus Maksum yakni peguron silat Pagar Nusa (PN) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Astana Japura (Asjap) Kecamatan Astana Japura Kabupaten Cirebon Jl. H. Yakoeb, Mertapada Wetan, Kec. Astanajapura, 45181 ikut meramaikan gelaran 1 tahunan tersebut.
Dalam event pertandingan silat Cirebon Katon 2024 tersebut, PAC Pagar Nusa Asjap tidak tanggung-tanggung menurunkan 15 (limabelas) pesilatnya. dan hasilnya cukup memuaskan, walau tidak berhasil memboyong ke 1 piala untuk Juara Umum yang jadi ikon kebanggaan dalam pertandingan tersebut. namun dari 15 pesilat yang diturunkan dihampir semua kelas yang diperlombakan, mereka berhasil membawa medali-medali. kelimabelasnya mendapatkan juara semua, dengan perolehan 4 medali emas, 2 medali perak, dan 7 medali perunggu. 4 medali emas tersebut diraih oleh Muhammad Rizqi Farel yang turun di kelas C Remaja Putra, Samani yang turun di kelas Remaja Putra, M Khanafi Jaha Annur yang turun di Kelas F Pra Remaja Putra, dan Ahmad Zidni Hilman yang bertanding di Kelas H Remaja Putra. sementara untuk 4 medali perak disumbang oleh 4 pesilat yakni Muhammad Hafidz Novriza Kelas C Remaja Putra, dan seorang pesilat wanita remaja yang bernama Aghni Nur Afifah yang turun dikelas D Remaja Putri, serta Uli Auliyani yang bertanding di Kelas J Pra Remaja Putri, dan Khulwa Fadliyah yang turun bertanding di Kelas E Pra Remaja Putri. begitupula dengan 7 medali perunggu, masing-masing disumbangkan oleh 7 pesilat lainnya. yakni Intan Fitriani yang turun di kelas E Remaja Putri, Hijri Ibnu Sihab, Gilang Purnama, dan M Alfian Mubarok yang ketiganya turun di Kelas C Remaja Putra. juga ada Muhamad Rizki Rahmat yang turun di Kelas D Remaja Putra, Vika Oktavia yang turun di Kelas C Remaja Putri, dan Aulia Nurul Asmi yang turun di Kelas i Pra Remaja Putri.
Kelimabelas pesilat yang dilatih dipeguron pencak silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa PAC Astana Japura tersebut dengan gemilang mengukir prestasi, menurut Ibrahim Yahya Hasan selaku pelatih. dirinya sangatlah bangga, karena para pesilatnya telah menjalankan apa-apa yang jadi keinginannya. “saya selaku pelatih dari mereka para pesilat tadi sangat bersyukur, bahwa selama mengikuti pertandingan ini, semua arahan saya sebagai pelatihnya telah dilaksanakan dengan baik, hingga mereka berhasil menjadi juara walaupun tidak berhasil memboyong piala juara umum. saya juga ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, kepada Allah Swt, kepada junjungan kita Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, kepada guru besar Pagar Nusa Gus Maksum, Kuwu (kepala desa) Desa Astana Japura bapak Moh. Jaelani Sidik, Kuwu Desa Kendal bapak Haji Abdul Basit yang telah mensuport biaya dari awal hingga berakhirnya pertandingan, dan untuk semua yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu disini” pungkas Hasan atau yang akrab disapa Kang Ide. Kejuaraan Pencak Silat Cirebon Katon 2024 yang digelar selama 3 hari dari tanggal 13-14-dan 15 Desember 2024 tersebut, diharapkan mampu melahirkan para pesilat tangguh yang rendah hati hingga bisa bermanfaat untuk agama dan negara terutamanya untuk kedua orangtua. pencak silat adalah seni bela diri tradisional asli kebanggaan bangsa ini, namun keberadaannya hampir saja di ambang kepunahan kalau saja para guru silat negri ini sudah tidak perduli lagi pada jatidiri ilmu beladiri sejati bernama silat/pencak silat tadi. (KUSYADI)