Apakah Selalu Kotor Atau Bersih “Politik Di Indonesia”

- Penulis Berita

Kamis, 28 November 2024 - 20:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Apakah Selalu Kotor Atau Bersih “Politik Di Indonesia”.

Oleh : Gregorius Cristison Bertholomeus, S.H.,M.H

Tidak ada yang keliru jika banyak anak-anak muda masuk dalam dunia politik.
Soekarno dan Hatta, sejak berusia di bawah 45 tahun ketika memproklamirkan kemerdekaan negeri ini dari penjajah.
Pastinya, generasi muda dibutuhkan menjadi penggerak untuk memajukan bangsa dan negara ini.

Generasi muda diharapkan memiliki visi dan misi perubahan besar yang lebih baik untuk masa depan bukan berjalan di tempat dan membuat lebih rusak, kiranya.

Tidak juga sedikit omongan bahwa politik itu kotor.
Politik sebenarnya tidak kotor; disebut kotor karena orang-orang di dunia politik yang telahnya membuatnya kotor.
Tentunya, pemuda perlu memberikan pembaruan, perubahan signifikan.
Tetapi ingat bahwa, masuk dunia politik itu tidak mudah.
“Mencalonkan diri untuk jabatan politik berarti mengambil langkah menuju hal yang tidak diketahui”.

Kita semua perlu ketahui bahwa, Persyaratan pertama dalam politik bukanlah berbicara soal kecerdasan atau stamina, melainkan “kesabaran”.
Politik adalah permainan jangka panjang dan kura-kura biasanya akan mengalahkan kelinci.

Politik itu butuh kerja-kerja ekstra dan panjang, tidak setahun dua tahun, tiga tahun, empat tahun atau lima tahun sekali.
Seleksi yang panjang dan melelahkan tentunya.
Ini adalah tantangan ketika kita terjun ke dunia politik.

Perlu juga teman-teman ketahui, bahwa politik ialah sebuah pembagian kekuasaan di dalam suatu masyarakat yang berwujud proses dalam pengambilan keputusan, menyangkut kehidupan suatu negara.
Politik di Indonesia selalu menjadi perbincangan yang sangat hangat di kalangan publik saat ini bahkan kedepannya hemat saya.
Sudah tidak sedikit lagi politisi-politisi Indonesia yang sudah dibutakan oleh manisnya gula kedudukan.
Seharusnya ini menjadi beban pikiran manusia karena sangat berdampak bagi nasib semua orang, sayangnya banyak yang berlomba-lomba karena hal ini.

Globalisasi mungkin yang membuat pikiran para petinggi-petinggi di Indonesia menjadi terbalik, dimana mereka harus jadi contoh baik bagi masyarakat namun kenyataanya berbanding terbalik.
Seperti halnya banyak petinggi yang melakukan korupsi dan memanfaatkan pangkatnya hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.

Hal ini sangatlah berdampak bagi masyarakat termasuk anak muda yang akan menjadi penerus generasi bangsa kedepannya.
Oleh sebab itu dibutuhkan cara yang tepat agar politik tidak kotor lagi untuk selamanya.
Politik dapat diibaratkan menjadi suatu kapal bagi nasib masyarakat.
Jika kapal itu tenggelam, nasib masyarakat akan juga ikut tenggelam “sedih bahkan duka mendalam” alias hancur berantakan.

Tugas politisi sebagai wakil rakyat kini mungkin sudah ada yang lupakan.
Menurut mereka bahwa kursi kekuasaan merupakan segalanya.
Bahkan politik uang saat ini marak terjadi guna merebutkan kursi parlemen.
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dijelaskan tentang pilkada secara tegas mengatur sanksi untuk pemberi dan penerima politik uang, akan tetapi hal tersebut sepertinya tidak mengurungkan niatnya untuk melakukan politik yang sangat kotor seperti itu.
Tidak hanya itu, doktrin politik juga sering muncul saat ini.
Sayangnya hal ini dapat merugikan dan menjatuhkan siapapun itu, hanya karena kebutuhan politik.

Politik kotor di negara kita seperti sudah membudidaya.
Ada orang yang pada awalnya mempunyai niat dan cita-cita yang mulia untuk kemajuan bangsa justru ikut terbawa derasnya arus politik kotor yang dilakukan oleh partai politik maupun instansi yang tidak bertanggung jawab.
Sayangnya, di zaman yang semakin maju (modern) ini Indonesia membutuhkan sosok-sosok berjiwa luhur, jujur, idealis, dan tentunya memiliki rasa cinta kepada tanah air.
Jika politik kotor seperti korupsi dan penggunaan politik uang ini makin meluas dan tidak dicegah akan berakibat buruk bagi kemajuan bangsa yang selama ini kita semua rakyat Indonesia dicita-citakan.

Para pemuda yang menjadi imbas dari kelakuan para oknum politisi.
Tidak bisa disalahkan jika kini juga banyak pemuda yang mulai menerapkan politik kotor dalam lingkungannya.
Masih perlu literasi masyarakat khususnya pemuda, mengenai hal yang sangat sekali penting ini.
Selanjutnya, apakah politik di Indonesia akan selalu kotor?
Dan apakah politik di Indonesia akan bersih selamanya??

Peningkatan kesadaran kaum muda seperti itulah yang dibutuhkan oleh bangsa kita dalam menghadapi era kepolitikan saat ini.
Mereka yang ikut serta dan turut aktif dalam meningkatkan sistematika dunia politik akan menjadi penerus bangsa yang membanggakan dan membawa kemajuan bangsa.
Semua pemuda harus mengusahakan yang terbaik dalam segala hal mengenai kepentingan rakyat Indonesia.

Kita sebagai generasi muda Indonesia harus bisa membuktikan bahwa kita adalah aset bangsa yang sangat berharga, kita juga harus membuktikan bahwa kita pemuda Indonesia adalah pelaku politik yang tidak gila dengan jabatan, uang maupun takut terhadap ancaman.
Melainkan kita adalah sosok yang mampu membawa bangsa ini pada kemajuan dengan semangat kebersamaan dan rasa kompetitif.

Akhir kata, Demokrasi yang sesungguhnya ialah suatu proses dimana kita memilih seseorang pemimpin yang suatu saat akan kita salahkan karena keliru bahkan salah dalam mengambil sebuah kebijakan yang berdampak pada masyarakat luas.

“Pilihlah pemimpin yang kerja tulus untuk rakyatnya ” mencari uang dan membangun daerahnya” sehingga menghasilkan bukan pilih pemimpin yang menghabiskan uang dengan cara-cara yang tidak pantas alias korupsi”.
Pikirlah RakyatMu.

GELSON _ PATROLINEWS86.COM

Berita Terkait

Bawa Paket Sabu ± 0,43 gram, Pemuda di Pekalongan Diamankan Polisi
Donny Sigakole berkomentar keras…!  Tentang kasus pasien bumil di RSUD Linggajati Kuningan 
Pemasangan Tiang WiFi Moratelindo Oxygen Menuai Polemik di RW.02 Pesantren, Kota Cirebon
Bagja,MPd Dirut Bumdes Karya Muda Desa Kertawinangun Klarifikasi
Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Berhasil Tangkap Pemuda Dengan Ratusan Obat Keras
*PERBEDAAN SAKSI MAHKOTA DENGAN JUSTICE COLLABORATOR*
Pemasangan Tiang WiFi Moratelindo Oxygen Tanpa Izin Warga RW.02 Pesantren Cirebon Protes, Wartawan di Intimidasi
FFKC PERINGATI HAUL MBAH KUWU CIREBON 20 Muharam 1447.
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 11:41 WIB

Pimpinan Redaksi Media Patrolinews86 D.Setiawan Ucapkan Dirgahayu RI Ke-80 ” Bersatu Berdaulat,Rakyat Sejahtera,Indonesia Maju”.

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:15 WIB

60 Paket Sembako dibagikan oleh Polres Majalengka kepada warga yang kurang mampu

Jumat, 15 Agustus 2025 - 23:21 WIB

Meriahkan HUT RI Ke-80 Pemdes Mekarsari Gelar Lomba Gapura Tingkat RT*

Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:53 WIB

Forkopimcam Darangdan Kukuhkan Paskibra HUT RI Ke-80*

Jumat, 15 Agustus 2025 - 15:19 WIB

Polres Cirebon Kota Adakan Gerakan Pangan Murah, Masyarakat Sangat Antusias

Jumat, 15 Agustus 2025 - 14:46 WIB

Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Beras di Kota Pekalongan, Polres Pekalongan Kota Gelar Gerakan Pangan Murah (GPM)

Jumat, 15 Agustus 2025 - 09:24 WIB

Uha Juhana, kembali melontarkan kritik pedas terhadap dugaan kasus korupsi mega proyek PJU Kuningan Ca’ang senilai Rp 117 miliar

Jumat, 15 Agustus 2025 - 08:46 WIB

Ratu Eka Shaira, Aparat Kepolisian merupakan penegak hukum sehingga memerlukan standar akademik yang memadai,

Berita Terbaru

Uncategorized

Forkopimcam Darangdan Kukuhkan Paskibra HUT RI Ke-80*

Jumat, 15 Agu 2025 - 17:53 WIB