Kepala BPKAD mulai Kebingungan Saat di Kompirmasi terkait Hibah dan Bansos
Kuningan,Patroli News86.Com –
Di masa Vandemik Covid 19 tahun 2019 dan 2020 dikabarkan ekonomi dunia,mengalami titik terendah,tak terkecuali roda perekonomian Indonesia pun mengalami pergerakan yang lamabat.
Oleh sebab itu pemerintah mengambil kebijakan untuk masyarakat di masa Vandemik Covid 19,demi untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat bawah yang terdampak pandemik Covid 19 melalui anggaran yang disebut bantuan sosial ataupun hibah.
Begitu juga Kab Kuningan provinsi Jawa Barat kabarnya telah menganggarkan anggaran sampe milyaran rupiah untuk Bansos dan dana Hibah di tahun 2019 dan 2020 masa pandemik covid
Seperti yang sihimpun dari berbagai inpormasi yang berhasil dihimpun di lapangan tahun 2019 dana bansos Kab Kuningan,dengan kode rekening 2.1.6. Anggaranya 17.123.972.000. dan tahun 2020 Anggaranya Rp.29.990.416.736.,serta dana Hibahnya dengan kode rekening 2.1.5 untuk tahun 2019 Anggaranya Rp.46.758.411.134. dan tahun 2020 Anggaranya Rp.50.895.164.000.
Namun anehnya berbagai permasalahan yang ada di lapangan yang berhasil dihimpun patroli , Saat di kompirmasikan kepada DR.Asep Taupik Rohman. MSI.,Mpd, tetap menjelaskan bahwa Bansos ya itu Hibah Ya itu pokonya semua sesuai dengan regulasi yang telah di tetapkan ,Karna BPKAD ini sipatnya hanya mengeluarkan SP2D sesuai SPM dari SKPD terkait.Intinya semua sudah tersalurkan dan sudah di periksa “jelasnya. Namun ketika ditanya kenapa nomor rekeningnya beda dan anggarannya juga beda tetapi dia menjawab itu sama , asep semakin menjawab tidak karuan bahkan sesekali melempar tanggung jawab kepada bawahannya dengan bahasa , nanti kapan kapan kesini lagi aja karena stap saya lagi tidak ada lagi ke bandung..
Alek yang kebetulan dari media buser ikut menyikapi baik adanya dana bantuan sosial ataupun dama hibah termasuk dana bagi hasil tembakau cukai DBHTC.tahun 2019 – 2020. yang memang menurutnya perlu ditelusuri alokasinya karena diduga banyak kepentingan didalamnya sehingga program diduga kurang menyentuh masyarakat dan keluar dari juklak dan juknis yang ada , ketertutupan inpormasi aemakin menimbulkan kecurigaan ada apa dibalik program itu.// Boy/ tim