Dari kejadian tersebut muncul desas-desus ditengah masyarakat bahwa hal tersebut hanya alasan untuk menaikkan harga minyak goreng sehingga muncul kelompok-kelompok massa yang akan menggelar aksi unjuk rasa ke Pemkot Salatiga. Hal tersebut terbukti dengan adanya gelombang massa menuju Pemkot Salatiga yang menuntut agar segera mengambil langkah terkait adanya kelangkaan minyak goreng dan kestabilan harga. Melihat adanya peserta aksi unra menuju Pemkot Salatiga, Bhabinkamtibmas Kalicacing melakukan pendampingan terhadap peserta aksi dan melaporkan ke Kapolsek Sidomukti untuk mempertebal pengamanan di Pemkot Salatiga, atas informasi tersebut Kapolsek Sidomukti berserta anggota langsung menuju Pemkot Salatiga guna mengantisipasi kerawanan yang timbul akibat adanya aksi unra.
Sambil memberikan himbauan kepada massa agar membubarkan diri karena aksi tersebut tanpa mengajukan ijin ke pihak kepolisian, massa yang terlanjur melakukan aksi tidak mengindahkan peringatan dari Kapolsek Sidomukti bersama jajarannya sehingga Kapolsek Sidomukti meminta Bantuan ke Polres Salatiga untuk menerjunkan Tim Dalmas (Pengendalian Massa) Awal dan Tim Negosiator Polwan Polres Salatiga untuk menenangkan massa.
Kedatangan Dalmas Awal dan Tim Negosiator Polres Salatiga disambut dengan teriakan cemooh dan sumpah serapah dari peserta unra yang menganggap bahwa Aparat Keamanan menjadi tameng penguasa dengan kebijakannya yang tidak pro rakyat.
Namun berkat keahliannya dalam hal negosiasi tim Negosiator Polres Salatiga berhasil membujuk Korlap (Koordinator Lapangan) peserta Unra untuk melakukan Audiensi dengan Walikota Salatiga. sehingga massa cukup tenang menunggu korlap yang sedang bernegosiasi.
Namun sekembalinya korlap dari negosiasi menyatakan bahwa tidak ada kesepakatan sehingga massa kembali beraksi dan makin beringas ditambah adanya beberapa provokator yang turut serta memperburuk situasi dengan melakukan aksi anarki dengan berupaya mendesak barikade Dalmas Awal dan Tim Negosiator Polres Salatiga untuk masuk dan bertemu langsung dengan Walikota Salatiga, atas situasi tersebut Danton Dalmas Awal segera meminta bantuan ke Polres Salatiga untuk menurunkan Pasukan PHH (Polisi Anti Huru Hara) untuk membubarkan Aksi Pengunjuk Rasa yang sudah mulai berbuat anarki.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya