Kuningan patrolinews86.com – Akhir.. Akhir ini banyak postingan Bupati Kuningan yang bernama Dian Rahmat Yanuar sering turun gunung bertemu masyarakat langsung terutama kepada masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni yang keberadaannya sama sekali belum bisa di perbaiki karena ke tidak mampuannya. Disana ditemukan bukan baru satu atau dua buah rumah yang sudah di datangi oleh pimpinan kabupaten kuningan ini sudah cukup banyak itu yang kelihatan yang tidak kelihatan lebih banyak lagi. Yang menjadi aneh kok selama ini tidak tersentuh oleh bantuan pemerintahan yang sebelum sebelumnya padahal program bantuan rutilahu ini cukup banyak. Ada program Rutilahu yang menggunakan APBD kabupaten Kuningan ada juga yang dari provinsi bahkan dari pusat.
Bahkan ada yang sampai dengan saat ini sejak tahun 2022 masih ada toko yang merasa penyuplai barang rutilahu tetapi belum dibayar begitu juga untuk biaya HOK dimasyarakat kabarnya masih meninggal sekitar Rp. 1.500.000.000 dari total 6 milyar lebih untuk 350 unit rumah dengan anggaran per penerima Rp. 17.500.000./15.000000 ( untuk bahan bangunan) dan Rp. 2.500.000 untuk HOK. Yang lebih aneh entah kenapa alasan selalu Gagal bayar.
Padahal kalau dilihat program, untuk pembayaran dan program program ke dinas DPKPP terus mengalir tanpa ada bahasa gagal bayar , seperti adanya program peebaikan Jalan – jalan gang .
Pemandangan seperti ini tentu menurut pekat IB Dony Sigakole jajaran kadis sampai Kabid hingga stapnya dianggap gagal dalam memenej program rutilahu di pemukiman, Karena disini terkesan di jadikan ladang bisnis oleh para pihak.
Program Rutilahu APBD propinsi setiap tahun turun bahkan dari angka yang kami terima Sejak tahun 2019 pembangunan Rutilahu di kabupaten kuningan di targetkan terbangun 1678 unit Rumah berhasil di bangun 1642 di tahun 2020 di targetkan 2100 rumah berhasil di bangun 1447 unit rumah tahun 2021 dari target 1000 rumah berhasil di bangun 3924 unit rumah tahun 2022 di tagetkan di bangun 1009 unit berhasil di bangun 564 unit ruang dan di tahun 2023 di targetkan di bangun 1000 unit rumah dan berhasil di bangun 854 unit rumah dan sesuai RPJMD taget pembangunan adalah 6778 tetapi berhasil di bangun 8431 unit atau mencapai 124.38 persen .Belum lagi program Rutilahu, Anggran pusat Rp. 20.000.000 per penerima manfaat.
Dari tingkat angka keberhasilan seperti itu kok masih banyak di temukan sama Bupati sekaran disaat dia turun langsung kepalangan .
Bahkan kata Donny sigakole. Wakil ketua pekat IB kab. Kuningan bahwa Rutilahu ini bukan program bantuan Rumah tidak layak Huni tapi program bagi bagi duit mengatasnamakan rakyat miskin. Rumah sodaranya yang rumahnya rusak ringan dapat bantuan dan yang rusak parah jangan di perbaiki dulu biar dilihat lihat ooo masih ada rumah yang rusak biar bantuan datang terus nanti yang di kasih keluarganya RT. Keluarga RW. Keluarganya LPM dan Keluarga perangkat desa lainnya yang plafonnya rusak ringan 1 lembar tripleks. Kusen jendela 1 yang di makan rayap. Ya begitulah yang sekarang banyak temukan pelanggaran yang di lakukan, bahkan di acara 100 hari program bupati pun bantuan rutilahu masih menyisakan polemik dan menjadi permasalahan.” Jadi kemana perginya rutilahu sekarang ini kenapa bupati yang sekarang malah kebagian terus berbenah yang entah kapan berujung.” ujar Donny sigakole yang sering mengangkat terkait Rutilahu.
Lip red