Hardiknas 2025: Saatnya Bergerak Bersama Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik.
Oleh : Claudia Fransiska Pacolinus.
Setiap tahun, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan harapan besar untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Namun, apakah kita sudah melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut?
Hardiknas yang diperingati setiap 2 Mei merupakan momen reflektif untuk meninjau kembali perjalanan dan tantangan pendidikan di Indonesia.
Tahun 2025 ini, tema yang diangkat oleh Kemendikbudristek adalah “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.
Melihat kondisi pendidikan saat ini, tema tersebut terasa sangat relevan namun juga penuh tantangan.
Program Merdeka Belajar telah membawa angin segar, terutama dalam mendorong fleksibilitas kurikulum, peran guru sebagai fasilitator, serta penguatan karakter siswa.
Namun di lapangan, masih banyak ketimpangan, terutama terkait:
1). Kesenjangan akses dan kualitas.
Sekolah di daerah terpencil masih kekurangan infrastruktur dan tenaga pengajar berkualitas.
2). Adaptasi terhadap perubahan.
Tidak semua guru dan sekolah siap mengadopsi prinsip Merdeka Belajar, karena keterbatasan pelatihan atau pemahaman.
3). Digitalisasi belum merata.
Sementara pendidikan berbasis teknologi menjadi keharusan, banyak sekolah belum memiliki sarana TIK yang memadai.
Meski demikian, Merdeka Belajar tetap menjadi arah yang tepat jika dijalankan secara kolaboratif.
Tema “Bergerak Bersama” mengajak semua pihak — pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan kebijakan pusat, tetapi juga aktif berkontribusi dalam membentuk ekosistem pendidikan yang sehat.
Hardiknas 2025 menjadi pengingat bahwa transformasi pendidikan tidak bisa instan.
Ini adalah proses panjang yang memerlukan keberanian untuk berubah dan semangat gotong royong.
“Mari kita jaga semangat Ki Hadjar Dewantara: “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.”
Bersama, kita dapat menciptakan pendidikan yang lebih baik untuk masa depan bangsa.”
GELSONIELA.