Proyek Siluman Di Jalan Sultan Agung Sumber Kabupaten Cirebon, Dikerjakan Malam Hari Dan Di Duga Rugikan Keuangan Daerah
Kab. Cirebon, patroliinews86.com – Sudah berjalan hampir 2 minggu, proyek aspal hotmix Jalan Sultan Agung tidak memiliki informasi apapun. jangankan informasi tentang berapa besaran anggaran yang dipakai, informasi judul pekerjaan maupun siapa pelaksana dan siapa pengawasnya serta dari dinas mana pun tidak diketahui. suasana malam hari, mungkin yang menjadi penyebab wartawan media ini tidak memiliki informasi apapun. karena disaat para pihak kontrol sosial tengah istirahat dan off kegiatan, proyek hotmix dijalan tersebut barulah berjalan. nampak terlihat 3 alat berat terparkir di siang hari, namun sudah beberapa hari wartawan media ini melintasi jalan tersebut, tidak ditemukan adanya papan informasi proyek. sehingga muncul spekulasi kalau proyek hotmix jalan di Jalan Sultan Agung yang menghubungkan perempatan lampu merah Pasar Sumber dan lampu merah Kantor Pos Sumber Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat dianggap sebagai Proyek Siluman. proyek yang diperkirakan menelan biaya hingga miliaran rupiah dan berada pada jalur kewenangan provinsi pengelolaan dan pelaksanaannya, namun tetap saja sangat sulit untuk mencari informasi.
Ada secuil informasi, dari beberapa teman kontrol sosial yang ditanya oleh wartawan ini lewat telpon whatsapp. teman ini hanya mengatakan, bahwa dirinya sebagai pengurus LSM yang bertempat tinggal didekat proyek tersebut mendapatkan “uang tali kasih” dari pihak pelaksana pekerjaan yang berisial BND. mereka mendapatkan dari seseorang yang konon sebagai karangtaruna kelurahan setempat, “ada 3 juta yang dibagikan orang dari karangtaruna kelurahan sekitar proyek, dan saya hanya kebagian sedikit. karena memang anggaran tersebut hanya untuk orang-orang pihak kontrol sosial yang bertempat tinggal di sumber (nama kelurahan dan kecamatan, red), dan yang memberi dana tersebut ke salah satu orang karangtaruna tadi katanya bernama BND dari pihak pemborong aspal hotmix tersebut,” ujarnya. dan berbekal dari informasi tersebut, wartawan media ini mencoba menanyakan uang 3 juta tersebut kepada BND lewat pesan singkat chatting whatsapp, namun BND tidak menjawab. padahal akan banyak pertanyaan yang akan diajukan ke BND jika menjawab, beberapa pertanyaan itu berkutat pada seperti apa proses “kehamilan dan kelahiran proyek” aspal hotmix tersebut. seperti apa dan bagaimana proyek itu ada dan diadakan, bagaimana serta seperti apa perencanaan juga rencana mutu kontraknya, pun berapa lama pelaksanaan hingga akhirnya adalah berapa lama usia pekerjaan jika pekerjaan hotmix itu mempunyai aspal hotmix yang digelar tidak lagi menggunakan patokan tentang berapa suhu panas hotmix yang baik untuk pekerjaan tersebut.
Perencanaan dari asphalt mixing plant ke asphalt punisher kalau menurut peraturan, haruslah diperhatikan agar pekerjaan pengaspalan bisa menjadi awet. penuangan ke Truk, haruslah 135 hingga di 150 derajat celcius. dari Truk ke pemasokan ke Asphalt Finisher, ukuran panas haruslah di 130 hingga 150 derajat celcius. kemudian saat pemadatan awal, kondisi panas aspal hotmix haruslah di 125-145 derajat celcius. terus ke pemadatan, suhu panas hotmix antara, 100-125 derajat celcius. begitupun saat pemadatan akhir, suhu panasnya haruslah kurang lebih di angka 97 derajat celcius. keterangan itu adalah ketentuan suhu aspal dalam berbagai tahap saat pengaspalan jalan, dan pastikan semua pengerjaan pengaspalan jalan akan selalu ditangani oleh kontraktor pengaspalan jalan yang profesional dan berpengalaman. namun pertanyaannya, siapa kontraktor yang melaksanakan dan siapa atau dari dinas mana yang tampil sebagai pengguna jasa serta pengguna anggaran juga kuasa pengguna anggarannya pun tidak bisa diketahui, hingga Proyek di Jalan Sultan Agung yang dikerjakan pada malam hari disebut sebagai merugikan keuangan daerah kalau iya benar itu jalan milik provinsi dan dijuluki sebagai proyek siluman. (Kusyadi)