ANALISIS KOMPREHENSIF HARGA POKOK PENJUALAN TENUN IKAT LEPO LORUN DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING

- Penulis Berita

Senin, 13 Januari 2025 - 17:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ANALISIS KOMPREHENSIF HARGA POKOK PENJUALAN
TENUN IKAT LEPO LORUN DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING

1. PENDAHULUAN

Industri kerajinan tenun ikat merupakan salah satu sektor yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Tenun ikat merupakan selembar kain atau sehelaian kain yang dibuat dari benang-benang yang diikat membentuk motif kemudian ditenun. Tenun ikat merupakan salah satu produk budaya dalam kain tradisional indonesia yang dibuat hampir diseluruh daerah salah satunya didaerah kabupaten sikka. Masyarakat Sikka dan tenun ikat merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, tenun ikat sebagai materi utama dalam kegiatan adat, sumber mata pencaharian, juga menjadi bagian yang selalu hadir dalam aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu kelompok tenun ikat di kabupaten sikka yang sudah mendunia saat ini adalah tenun ikat Lepo Lorun. Kelompok ini memiliki cara yang unik dalam menjual hasil tenun ikat yang dihasilkan. Kelompok ini dalam sekali membuat produk dapat menghasilkan empat sampai lima lembar kain dan salah satu kain akan dijual dengan harga yang dapat menutupi biaya dari kain-kain yang tidak dijual, namun demikian masih ada tantangan yang dihadapi. Salah satu tantangan utama dalam industri ini adalah penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) yang akurat. Harga pokok penjualan adalah salah satu konsep yang merujuk pada biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual kepada pelanggan. HPP yang tepat diperlukan untuk menentukan harga jual yang kompetitif dan memastikan keberlangsungan usaha. Metode Activity Based Costing (ABC) dapat menjadi solusi dalam menganalisis biaya yang lebih akurat berdasarkan aktivitas yang dilakukan.

 

Menurut (Ariyanti et al.,2018) Penentuan harga pokok penjualan sangat penting bagi setiap bisnis, terutama yang bergerak di bidang logistik. Nilai HPP digunakan untuk menentukan harga menjual suatu produk dalam perolehan keuntungan yang diharapkan. selain itu besaran perhitungan HPP bisa dijadikan sebagai patokan dalam pemantauan realisasi biaya suatu bagi pihak manajemennya. sehingga pentingnya suatu entitas dalam penetapan harga pokok penjualannya, guna mencegah kerugian yang tidak diharapkan entitas. seperti biasa setiap usaha memiliki tujuan dalam pencarian labanya yang maksimal. Setiap usaha memiliki strategi untuk menentukan harga barang yang di jual (HPP) yang unik untuk mencapai tujuan yang disebutkan di atas

 

Menurut (Novietaet al,2022), harga pokok penjualan (HPP) adalah sejumlah pengeluaran dan beban yang secara langsung atau pula tidak langsung dikeluarkan oleh perusahaan dengan maksud untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Setiap usaha haruslah mampu dalam menentukan harga pokok penjualannya bagi seluruh produk atau barang yang di jualkan agar memaksimalkan dalam perhitungan laba yang akan dicapai. HPP sendiri dapat diubah untuk mencapai target pasar yang ditetapkan oleh produsen atau penjual. Meskipun HPP dapat dikatakan sebagai aspek yang cukup sederhana, namun jika ada masalah dalam penentuannya, kerugian dapat terjadi. Setiap biaya yang muncul dalam harga pokok penjualan atau HPP adalah biaya yang terkait langsung dengan produk tertentu yang ditawarkan oleh suatu usaha. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan adalah metode Activity Based costing. metode ini merupakan sistem yang digunakan untuk membuat alok asi dari keseluruhan total biaya berdasarkan sumber daya yang ada untuk menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa. Menurut Mulyadi (1993 : 34) Activity based costing merupakan metode penentuan HPP ( produk costing) yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok secara cermat bagi kepentingan manajemen, dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber daya alam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk. Sistem ABC (Activity-Based Costing) dapat memberikan informasi biaya yang lebih baik dan dapat membantu manajemen untuk mengelola bisnis secara efektif dan lebih memahami kekuatan, kelemahan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Sehingga metode ABC dapat menyajikan informasi biaya barang manufaktur secara cermat dan akurat untuk kepentingan manajemen (Nugraha, 2019). Pada era ini, ketika teknologi dan sistem informasi semakin canggih, perusahaan Perlu lebih terbuka dan gesit dalam berubah agar bisa bersaing secara global dengan mantap. Kesinambungan, Keberlangsungan sebuah perusahaan bergantung pada strategi yang dijalankannya. Strategi yang sering digunakan mencakup penurunan harga, peningkatan produktivitas, dan lain sebagainya. Strategi peningkatan mutu yang disusun Karena berbagai sumber daya telah dialokasikan Untuk memproduksi barang, perusahaan perlu mampu memilih sumber daya yang paling efisien. Dalam skala global, metode perhitungan ini digunakan untuk menetapkan biaya produksi produk. Perusahaan tersebut perlu menunjukkan detail dan daya tarik yang lebih menonjol dibandingkan dengan pesaing. Kesalahan terjadi ketika menawarkan harga yang kurang menarik, sehingga membuat pelanggan tidak tertarik dan mereka tidak mampu bersaing dengan produk sejenis. Adapun penelitian sebelumnya yang dilakukan Adi (2005) meneliti tentang “ penerpan Activity Based Costing terhadap Kinerja Perusahaan” telaah literatur. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ABC tidak hanya dapat mengukur Kos produk dengan tepat tetapi juga dapat menghasilkan informasi yang berguna. Tandiontong dan Lestari (2011) meneliti tentang “ Peranan Activity Based Costing System Perhitungan Harga Pokok memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dan mengukur pencapaian prifitabilitas perusahaan dengan menggunakan activity based costing. Susanto (2012) melalukan penelitian mengenai “Peran Activity Based Costing untuk Menetapkan Harga Pokok Produk yang Akurat ”. Tujuan penelitian ialah untuk memahami penentuan harga pokok dengan menggunakan metode Activity Based Costing. Astuti (2013) meneliti tentang “ Pengaruh Activity Based Costing System dalam Penetapan Harga Pokok Produksi dan Dampaknya terhadap Harga Jual Produk” studi kasus pada Perusahaan Genteng beton Rengganis Talsimalaya. Tujuan dari penelitian untuk menjelajahi pengaruh aktivitas. Sistem penentuan harga berbasis biaya dalam menetapkan biaya produksi dan pengaruhnya terhadap harga penjualan barang.

1. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena mengenai apa yang dialami oleh subjek penelitian dalam hal perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan bahasa, pada suatu konteks alamiah dengan memanfaatkan metode alamiah Moleong (Rossa, 2011) dengan pendekatan etnografi.

Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui teknik wawancara dan dokumetasi untuk mengumpulkan data terkait biaya dan proses produksi yang dilakukan di sanggar Lepo Lorun (Rumah Tenun) yang terletak di Jln. Suverdi Kav.1- 15, kampung Nita, wilayah Sikka yang berlangsung di tanggal 6 November 2024. Populasi penelitian adalah seluruh anggota kelompok tenun, dengan sampel diambil secara purposive dari anggota yang terlibat langsung dalam proses produksi.
Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur yang termasuk dalam kategori wawancara mendalam yang prinsipnya bersifat fleksibel. Data yang telah didapat kemudian diverifikasi menggunakan teknik triangulasi sumber.

Sugiyono (2012) menyatakan bahwa Triangulasi adalah teknik yang digunakan untuk memverifikasi kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari sudut pandang yang berbeda. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi dianalisis dengan menggunakan metode analisis yang diuraikan oleh Miles & Huberman (Sugiyono, 2012). Metode ini melibatkan tiga aktivitas utama dalam analisis data (1) reduksi data (data reduction) merupakan proses penilaian dan penyederhanaan data untuk menghilangkan informasi yang tidak relevan ; (2) penyajian data (data display) yang mengolah informasi dibutuhkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang hasil penelitian dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification) merupakan tahap dimana data yang dikumpulkan di analisis untuk mencapai kesimpulan yang diperlukan.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut data yang dikumpulkan mencakup biaya bahan baku tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik per aktivitas terkait dengan produksi kain tenun ikat di sanggar (Rumah Tenun) Lepo Lorun yang terletak di Jln. Suverdi Kav.1- 15, kampung Nita, Kabupaten Sikka.

Tabel 1 Data Biaya Per Aktivitas

Screenshot 20250113 180450

Screenshot 20250113 180504

Tabel diatas menunjukkan detail biaya per aktivitas mulai dari pembuatan benang sampai pada penenunan . Produksi kain tenun pada setiap aktivitas mulai dari pembuatan atau pembelian benang Rp. 190.000 untuk biaya bahan baku. Pada aktivitas pewarnaan benang Rp. 200.000 untuk biaya bahan baku dan Rp. 300.000 untuk biaya tenaga kerja langsung. Pada aktivitas penggulungan benang Rp. 50.000 untuk biaya tenaga kerja langsung, pada aktivitas bentang dan ikat benang Rp. 150.000 untuk biaya tenaga kerja langsung, pada aktivitas pelepasan benang Rp. 25.000 untuk biaya tenanga kerja langsung untuk aktivitas pembentangan benang untuk membuat motif Rp. 150.000 untuk biaya tenanga kerja langsung dan terakhir pada aktivitas penenunan Rp. 1.500.000 untuk biaya tenanga kerja langsung dan Rp. 150.000 untuk Biaya overhead pabrik. Penjelasan ini, menunjukkan bahwa biaya per unit produk misalnya lembar kain dapat dihitung dengan membagi biaya keseluruhan dengan jumlah unit produk yang dibuat. Oleh karena itu, biaya pada aktivitas ini untuk setiap lembar kain adalah Rp 523.000 ( Rp 2.615.000 untuk lima lembar kain). Penjelasan ini memberikan gambaran yang jelas tentang, seberapa efektif penggunaan biaya per aktivitas selama proses produksi. Dengan menggunakan metode ABC membantu sanggar ( Rumah Tenun) Lepo Lorun menemukan dan membagi biaya overhead produksi secara lebih akurat dan efisien. Ini memungkinkan mereka menetapkan harga jual yang lebih tepat dan kompetitif serta meningkatkan manajemen biaya selama proses produksi secara keseluruhan. Singkatnya, metode ABC membantu membuat keputusan bisnis yang lebih baik untuk sanggar ( Rumah Tenun ) Lepo Lorun , kampung Nita, Kabupaten Sikka dengan membuat penentuan HPP yang lebih akurat dari pada metode konvesional.

IV. Kesimpulan

Kesimpulan menunjukkan bahwa, Harga pokok produksi sanggar ( Rumah Tenun ) Lepo Lorun, kampung Nita, Kabupaten sikka ditetapkan dengan menggunakan metode Activity Based Costing ( ABC ). Hasil analisis menunjukkan bahwa metode ABC memberikan perhitungan biaya produksi yang lebih akurat dan komprehensif dibanding metode konvesional. Dengan ABC semua biya overhead yang terkait dengan berbagai aktivitas produksi mulai dari pembuatan benang hingga penenunan dan penjualan dapat dialokasikan secara lebih tepat. Total biaya overhead produksi mencapai Rp 2.615.000 dengan harga pokok produksi per unit kain tenun adalah Rp 523.000. Metode ABC memecah biaya overhead kedalam Cost Pool dan Cost Driver yang relevan, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pengeluaran sanggar ( Rumah Tenun ) Lepo Lorun pada setiap tahap produksi. Penerapan metode ini membantu sanggar ( Rumah Tenun ) Lepo Lorun menetapkan harga jual yang lebih kompetitif dengan meningkatkan efisiensi manajemen biaya secara keseluruhan. Dengan demikian, metode ABC tebukti efektif dalam membantu sanggar ( Rumah Tenun ) Lepo Lorun mencapai efisiensi operasional dan keberlanjutan bisnis yang baik serta memberikan nilai tambah dalam pengelolaan biaya produksi yang lebih akurat dan komprehensif.

 

Daftar Pustaka

Paisal Amir, Sungkono. ( 2024 ) Analisis Penggunaan Metode Activity Based Costing ( ABC ) Dalam Menentukan Harga Pokok Produksi Pada Kopi Payy Di Desa Cinta Laksana Kecamatan Tegal Waro, Kabupaten Karawang. Jurnal Pemasaran Keuangan dan Sumber Daya Manusia

Herlince Imelda, dkk ( 2021 ). Eksplorasi Etnomatematika Pada Kain Tenun Ikat Masyarakat Sikka. Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Flores

Baviga Rio, Sela Amriana. ( 2023 ). Analisis Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi. Jurnal Ilmiah Akuntansi & Keuangan.

Novietta, L., Nurmandi, R., & Minan, K. (2022). Anilisis Pentingnya Perhitungan Harga Pokok Produksi Dan Harga Pokok Penjualan Untuk Optimalisasi Harga Jual Produk UMKM. Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi Digital(JAMED), 2(3) 56-63.

Ariyanti, I., Sumantri B., Sriyanto, S., & Sumartono, E. (2018). Cost Of Production Analysis And Break Even Point Of Crude Palm oil Production On PT. Sandabi Indah Lestari.Agric 30(1).

Mulyadi (1993) Activity Based Cost Sistem. (34)

Nugraha, a. (2019). Penerapan Metode Activity-Based Costing (ABC) Untuk Menentukan Biaya Produksi Pada Usaha Manufaktur. Prosiding sentra (seminar teknologi dan rekayasa), 5, article 5.

Adi Hari Adi, 2005, “Implementasi Activity Based Costing Terhadap Kinerja Perusahaan (Telaah Literatur)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. XI 2, Maret, hal 101-118

Tandiontong, Mathius. & Lestari, Ardisa. (2011). Penerapan Activity-Based Costing System Dalam Perhitungan Harga Pokok Terhadap Peningkatan Profitabilitas Perusahaan (Study Kasus pada PT Retno Muda Pelumas Prima Tegal). Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, 5

Astuti, (2013). Pengaruh Activity Based Costing System Dalam Penetapan Harga Pokok produksi dan Dampaknya Terhadap Harga Jual Produk, Jurnal Akuntansi, Online, Universitas Siliwangi.

Rosa, M. & Orey D. C. (2011). Ethnomathematics: The cultural aspects of mathematics. Revista Latinoamericana de Etnomatematica, 4(2), 32–54. Retrieved from
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Penulis

1. Maria Trappistin Ose Krowin( mariatrappistin@gmail.com )
2. Theresia Vitriana Manise
(theresiamanise6@gmail.com)
3. Constantia Natalia Londa ( thalyalonda@gmail.com )
4. Maria Oktaviana Dua Nurak
(avhyla0@gmail.com)
5. Maria Claudia Mongang Teluma (claudiateluma626@gmail.com)

Berita Terkait

K3S SUHARJA SPd Mpd : Berikan arahan dalam rapat kegiatan O2SN dan FLS2N Serta Pentas PAI Se – Kec Tomo
Lingkungan Smp Negeri 3 Plered ,Kabupaten Cirebon Bersih dan nyaman.
Suhaman SPd Kepala SDN  Cigedang tingkatkan kesehatan dan budayakan hidup sehat di Sekolah
SANUSI SPd SD .Kepala SDN 1 Pamulihan Kuningan siap berkontribusi huat kemajuan dunia pendidikan
SD Negeri  Mandirancan & SMPN Mandirancan bersinergi antisipasi dampak air hujan
Selamat Milad…Ungkap .H.Surya, S.Pd.,M.M. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan U.Kusmana, S.sos, Msi.
Endang Suheryanto Kepala SDN 1 Heuleut,  Siap berkontribusi Positif bagi Kemajuan Dunia Pendidikan
SMP Negeri  1 SRAGI Selenggarakan  DIS NATALIS yang Ke 56 Tahun
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 12 Januari 2025 - 19:49 WIB

Kata Usra Hendra Harahap Mantan Kedubes Indonesia Untuk Indonesia, Soal Polemik Kepulangannya ke Tanah Air.

Minggu, 12 Januari 2025 - 05:50 WIB

*Warga Jepang Terindikasi Lakukan Praktek Jugun Ianfu dan Telantarkan Keluarga di Indonesia, Ketum PPWI Surati Kedubes Jepang*

Kamis, 2 Januari 2025 - 16:30 WIB

Ucapan Tahun Baru serta Harapan Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Kuda Putih di tahun baru 2025 terhadap Masyarakatnya.

Kamis, 2 Januari 2025 - 08:05 WIB

*Enough is Enough: Dismissal of Indonesian Police Chiefs Demanded*

Selasa, 17 Desember 2024 - 18:01 WIB

*Laporan UNESCO tentang Kondisi Pekerja Media Ditolak, Kedubes Rusia Sampaikan Apresiasi ke PPWI*

Selasa, 10 Desember 2024 - 22:21 WIB

Brigadir tiara nissa zulbidah jadi delegasi polri pada Fpu perfomance workshop di china.

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:10 WIB

Islam sebagai Peradaban Universal: Pelajaran dari Kritik PM Malaysia terhadap Gus Miftah

Selasa, 3 Desember 2024 - 19:03 WIB

PPWI Nasional Lakukan Courtesy Visit ke Kedutaan Besar Kuwait

Berita Terbaru

HUKUM

Razman dan Hukum Amburadul Indonesia*

Sabtu, 15 Feb 2025 - 08:12 WIB

LINTAS DAERAH

*Pemdes Gunung Hejo Gelar Pringatan Isra Miraj 1446-Hijriyah*

Sabtu, 15 Feb 2025 - 07:36 WIB