Kabupaten Cirebon patrolinews’86.com -Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negri 1 Losari, saat ini telah menerapkan kurikulum merdeka dengan Projek Penguat Profil Pelajar Pancasila (P5) yang menjunjung tinggi tema kearifan lokalnya.
” P5 merupakan sebuah projek yang akan menemukan jawaban atas pertnayaan mengenai peserta didik dengan kopetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan saat ini.” kata kepala sekolah SMPN 1 Losari Nana Susiana SPd kepada media diruang kerjanya, Selasa (22/11/2022).
Dan menurutnya, kopetensi P5 memperhatiakan beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh, baik faktor internal atau faktor ekternal. Adapun contoh faktor internal yang diperhatikan adalah idiologi, sementara contoh ekternal adalah tantangan di era digital.
Dan di SMPN 1 Losari sendiri. Nana meneruskan, pembelajaran P5 pertama menerapkan daur ulang sampah. Karena dengan melakukan daur ulang sampah berarti telah berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.
Dalam hal ini, siswa siswi diarahkan mengelolah sampah untuk dijadikan prodak baru. Seperti sampah pelastik dapat dikreasi menjadi berbagai macam kerajinan. Hal sama sampah kertas juga dapat dibuat kerajinan yang unik dan menarik.
” Satu hal, manfaat yang diperoleh dari daur ulang sampah yaitu dapat mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan mengurangi dampak lingkungan yang terjadi akibat pembuangan sampah dilingkungan.” terang Nana.
Kemudian, kembali Beliau meneruskan. Selain daur ulang sapah, mengangkat kearifan lokal dengan seni tari topeng. Yang konon katanya sudah ada sejak 400 tahun silam. Dan tari topeng losari cirebon, manifestasi seni yang berasal dari refleksi diri terhadap alam dan sang cipta. Dan uniknya ia ditarikan hanya oleh perempuan.
Untuk itu. Pihaknya meneruskan, anak-anak diarahkan untuk belajar tari topeng dengan dibimbing oleh guru berpengalaman dibidangnya. Dengan tujuan agar anak-anak dapat mencintai budayanya sendiri, sehingga tidak akan tergerus oleh jaman.
” Dan Alkhamdulillah, dibulan Oktober 2022 kemaren. Anak kelas Vll yang bernama Arsy dipanggil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk tari topeng. Dan dapat penghargaan dan hadiah satu diantaranya dapat tiket ke-Bali.” senang Nana.
Dari hal tersebut pihaknya berharap. Akan menjadi inspirasi anak-anak lainnya meminati budaya kesenian daerahnya untuk lebih mendalaminya lagi. Karena, Tari Topeng Losari sendiri memainkan beberapa babak tarian seperti, Panji, Pamindo (Samba), Rumyang, Tumenggung, dan Klana. ” Dan setiap topeng menceritakan perjalanan hidup dan watak manusia.” pungkasnya. *(Agustian)*