Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dunia Berduka.
PATROLINEWS86.COM – MAUMERE, NTT.
Umat Katolik dan dunia berdukacita.
Paus Fransiskus meninggal dunia di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, Senin 21 April 2025, pukul 7.35 waktu Vatikan.
Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” ujar Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus dari Casa Santa Marta, dilansir dari Vatican news.
Paus dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio itu meninggal di usia 88 tahun setelah menjabat sebagai Paus selama selama 12 tahun, 1 bulan, dan 8 hari terhitung sejak 13 Maret 2013.
Paus ke-266 dalam Gereja Katolik ini meninggal akibat sakit yang dideritanya sejak lama.
Ia dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada Jumat, 14 Februari 2025, setelah menderita bronkitis selama beberapa hari.
Situasinya semakin memburuk hingga didiagnosis menderita pneumonia bilateral, yakni infeksi pada kantung udara (alveoli) di kedua paru-paru yang menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan atau nanah.
Situasinya sempat membaik, mendiang Paus kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan untuk melanjutkan pemulihannya.
Riwayat sakit Paus asal Argentina itu dimulai tahun 1957, saat berusia awal 20-an, di mana ia menjalani operasi mengangkat sebagian paru-parunya yang terkena infeksi saluran pernapasan parah.
Kardinal Kevin Farrell mengatakan, seluruh hidup mendiang Paus dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya.
“Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, khususnya demi mereka yang paling miskin dan paling terpinggirkan.
Dengan rasa syukur yang tak terhingga atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami serahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal Mahakudus.”
Terkait upacara pemakamannya, menurut Uskup Agung Diego Ravelli, Pemandu Upacara Apostolik, mendiang Paus Fransiskus telah meminta agar upacara pemakaman disederhanakan dan difokuskan pada ekspresi iman Gereja kepada Tubuh Kristus yang Bangkit.
“Ritus yang diperbarui ini,” kata Uskup Agung Ravelli, “berusaha untuk lebih menekankan bahwa pemakaman Paus Roma adalah pemakaman seorang gembala dan murid Kristus, bukan pemakaman seorang tokoh berkuasa di dunia ini.”
Ritus tersebut merujuk pada edisi terbaru buku liturgi untuk upacara pemakaman kepausan, yang akan memandu Misa pemakaman yang belum diumumkan yang disetujui mendiang Paus pada April 2014 lalu.
Edisi kedua Ordo Exsequiarum Romani Pontificis memperkenalkan beberapa elemen baru, termasuk bagaimana jenazah Paus ditangani setelah kematian.
Penentuan kematian dilakukan di kapel, bukan di ruangan tempat ia meninggal, dan jenazahnya langsung ditempatkan di dalam peti mati.
Gregorius Cristison Bertholomeus.