Kodim 0702/Purbalingga Adakan BINKOM Cegah Konflik Sosial.
Purbalingga – Patrolinews86.com.
Mengantisipasi potensi adanya konflik sosial dan menjaga kondusifitas menjelang perhelatan Akbar Pesta Demokrasi Tahunp 2024, Kodim 0702/Purbalingga mengadakan kegiatan Binkom Cegah Konflik Sosial di Indoor Cokro Sumardjo Kodim 0702/Purbalingga, dengan mengundang Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Perwakilan Lintas Komunitas, Perwakilan LSM/ORMAS, Pegiat Sosial, Pegiat Medsos, hingga akademisi dari Universitas Purbalingga Perwira (Unirba) dan Universitas Jenderal Sudirman (Unsud).
Kegiatan tersebut langsung dihadiri oleh Ketua TIM Sintelad dari Mabes TNI Kolonel Inf. R. Moh. Iskandarmanto, S.E.
Dalam sambutannya Kol. Inf. R. M. Iskandarmanto tersebut menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk antisipasi terhadap potensi konflik sosial yang mungkin terjadi ditengah tengah masyarakat baik yang diakibatkan karena adanya kepentingan sosial, budaya, ras, agama, kepentingan pribadi maupun kelompok dan juga kepentingan politik. Apalagi saat ini di tahun Politik Pemilihan Umum serentak, Pilkada, Pileg dan Pilpres potensi konflik semakin terbuka.
Dalam hal ini Yang bertanggung jawab dalam pencegahan konflik bukan hanya pemerintah saja, melainkan seluruh komponen bangsa, dan masyarakat.
Maka dari itu perlu adanya persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai narasumber, Kasdim 0702/Purbalingga, Mayor Inf. Ahmad menyampaikan keprihatinannya terhadap anak anak muda yang salah pergaulan dan salah lingkungan.
Sebagai contoh anak anak punk yang hidup dijalan dengan kebebasan yang mereka lakukan hal hal yang membuat orang tua “ngelus dada”. Baik soal tato di wajah, tindik dan pergaulan sangat bebas antara laki dan perempuan sesama anak punk.
Dan anak anak muda yang bangga dengan tindakan kriminal yang kerap terjadi dijalan. Padahal mereka sekolah di sekolah agama namun lingkungan menempa menjadi seorang pelaku kriminal.
Sama seperti sejarah PKI dimana seorang tokoh PKI DN Aidit, Muso dsb. Dulunya santri, agamanya kuat karena terpengaruh lingkungan dan ajaran komunis maka ia menjadi komunis.
Senada dengan narasumber dari Kasdim 0702/Purbalingga, Narasumber dari Kepala Badan Kesbangpol Pandi, S.Sos. jebolan IPDN 1994 yang sudah berpengalaman di Purbalingga dengan menduduki jabatan mulai dari camat, Kabag, hingga saat ini Ka. Badan Kesbangpol menyampaikan, konflik yang terjadi baik yang diakibatkan oleh berbagai kepentingan, sosial, budaya, ekonomi maupun politik merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Perkuat komunikasi dan persatuan. Dan kita sangat bersyukur adanya Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa.
Dalam hal pencegahan adanya konflik sosial adalah tugas bersama. Kodim hanya membantu dan memback up serta melakukan kegiatan Binkom atau sosialisasi kepada masyarakat agar lingkungan sekitar dapat berperan aktif menjaga kedamaian dan ketentraman.
Bila ada masalah sesegera mungkin diselesaikan secara baik baik ditingkat terkecil terlebih dahulu baik RT RW Desa/Kel. Libatkan tokoh masyarakat maupun tokoh agama.
Salah satu peserta Binkom dari perwakilan LSM Sangga Langit mengkritisi narasumber dari Badan Kesbangpol terutama konflik yang diakibatkan adanya faktor ekonomi dan kepentingan kelompok atau pribadi.
Dimana menjamurnya Toko modern baik Alfamart, Indomaret maupun swalayan di Purbalingga belum adanya payung hukum.
Mereka hanya mengantongi ijin toko kelontong sehingga merugikan, pasar, toko dan warung tradisional.
Hal ini berpotensi menimbulkan konflik.
Dan konflik kerap terjadi pada kegiatan galian C yang tidak ada yang mengantongi ijin resmi di Purbalingga namun pembangunan di Purbalingga menggunakan material yang legalitasnya ilegal.( Teguh )