“Rupanya si-Dia Puber Ke Dua”
Dirangkum Oleh : Deden Sudiana
Ini bukan sembarang rayuan, tapi ini rayuan dari seorang lelaki paruh baya. eiiiiiittt……jangan tertipu apa lagi sampai geer termakan rayuan, setelah diselidiki dengan seksama ternyata si pengirim rayuan sedang jatuh cinta, tapi si pria bukan pria sendirian, dia seperti pria yang lagi balik ke masa remaja dulu…udah gaek tapi masih jatuh cinta, seperti “Puber kedua”.
Benar, ternyata si pria sedang mengalami puber kedua, tiba-tiba dia aneh, merubah semuanya, cara dandan, gaya rambut, pakaian yang ke abg-abg an, atau kalau di kompasiana bisa dilihat dari caranya berkomentar, tiba – tiba jadi melow, yang tadinya gak suka nulis fiksi tiba-tiba jadi romantis, kirim tulisan isinya tentang puisi cinta dan kerinduan, sering-sering ganti PP WhatsApp, cuma sekedar buat pamer, betapa dia dulu pria yang tampan dan perkasa, bahkan sampai sekarang pun masih…. hmmmm…!
Puber kedua adalah tahapan dari seorang dewasa berpindah menjadi tua. Berbeda dengan masa puber pertama yang super berani, masa puber kedua justru menjadi masa-masa di mana seseorang dihinggapi rasa takut, yaitu takut menjadi tua, takut menjadi tidak menarik lagi, takut mati, takut tidak berguna lagi, takut tidak kuat lagi, dan sebagainya.
Maka dalam tahapan ini kelakuan seorang dewasa tampak menjadi aneh, yaitu bertingkah seperti anak baru gede, baik dari segi penampilan maupun perilakunya, sebagai bayarannya (kompensasi) untuk menutupi ketakutannya itu.
Puber kedua adalah masa yang boleh dibilang banyak orang mengalaminya. Bisa terjadi pada masa rentang usia 30, 40, bahkan tidak sedikit yang baru mengalaminya di umur 50 an. Di rentang usia itulah siklus hidup seseorang berada dalam fase “advance”….