Ketika seorang wartawan tidak pernah nulis berita
KARTU pers di tangan kerja hanya duduk di kedai kopi mengaku senior dan pengurus organisasi tetapi tidak pernah terbaca hasil karya menulis berita.
Padahal kerja paling dasar seorang wartawan, khusus media cetak atau sejenis atau media online adalah menulis. Nyatanya, masih ada oknum-oknum tertentu tidak paham kerja ini, tetap mengaku wartawan. Harusnya mereka sadar diri, supaya mencari kerja lain.
Kenyataan itu karena kasihan dengan wartawan benar-benar bekerja. Turun lapangan, meliput berita lalu meracik hasil liputan menjadi sebuah karya jurnalistik yang enak di baca para pembaca. Yang terpenting lagi kalau hasil karya jurnalistik itu, dapat membantu menggerak roda pembangunan daerah.
Itulah ucapan pihak redaksi ketika wartawannya menanyakan apakah wartawan itu yang bisa berkarya pada tulisannya atau engga. Ucapan itu terlontar karena dirinya sudah menjadi wartawan baru dan sering melihat di kedai kopi dinas yang mengaku wartawan tetapi tulisannya tidak pernah ada, baik kritik membangun atau pun mengangkat sebuah kegiatan program pemerintah daerah dalam kemajuan daerahnya.
Cuma seorang wartawan jurnalis yang Benar – benar suka menulis karyanya , biasanya seorang wartawan itu tidak akan ingin dikenal wajahnya, melainkan akan terus berkarya dalam kewartawanannya dan dikenal karya jurnalistiknya.
Jadi, kembali ke permasalahan awal pertanyaan tentang wartawan tidak pernah menghasilkan karya jurnalistik. Bagaimana nasib suatu daerah..? Karena seharusnya informasi daerah di publis, tetapi ketika inpormasi ditangan wartawan tidak bisa menghasilkan karya ini semua menjadi sia-sia.
Cara terbaik, agar wartawan tidak pernah berkarya ini, tidak terus berkembang biak..? Wartawan berkarya aktif harus menjauhi mereka. Masyarakat dan daerah pun harus melakukan hal serupa. Sebab wartawan tidak pernah berkarya ini, bagai duri dalam daging.Suatu saat akan menjadi musuh. Mengingat wartawan tidak pernah berkarya, mereka sudah tidak punya malu. Dengan putusnya urat malu, jelas mereka tidak pernah sungkan mengganggu siapa pun. Maka, masyarakat suatu daerah, jangan beri tempat wartawan tidak bisa menghasilkan karya jurnalistik. Percuma, tidak akan menguntungkan.