Pendidikan Karakter: Fondasi Mencapai Indonesia Emas 2045.

- Penulis Berita

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikan Karakter: Fondasi Mencapai Indonesia Emas 2045.

Oleh : Maristela Helena Hagot, S.Pd.

Pendidikan ialah kunci untuk membuka pintu menuju kemajuan bangsa.
Namun, apakah kita sudah siap untuk menghadapi tantangan pendidikan di era modern ini?

Pendidikan merupakan fondasi utama bagi suatu bangsa.
Adanya pendidikan, individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, membentuk karakter, meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

Bangsa dengan sistem pendidikan berkualitas dapat menciptakan masyarakat yang kompeten, sehingga mampu mendorong pembangunan bangsa.
Oleh karenanya, pendidikan bukan hanya hak setiap warga negara, tetapi juga menjadi investasi yang baik untuk menentukan masa depan bangsa.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa besar dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta jiwa.
Kondisi ini didukung oleh kondisi demografi Indonesia yang luar biasa.
Jargon “Menuju Indonesia Emas 2045” bertebaran dimana-mana.
Sayangnya, apakah Indonesia sudah siap?
Mari kita telisik kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.

-). Potret Pendidikan Indonesia.

Wajah pendidikan Indonesia saat ini masih jauh dari kata sempurna.
Banyak carut marut dalam dunia pendidikan Indonesia.

1). Ketimpangan Kualitas Pendidikan.

Menurut data BPS tahun 2024, terdapat perbedaan signifikan mengenai Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi di wilayah perkotaan sebesar 38,60 % dan wilayah pedesaan sebesar 21,16 %.
Selain itu, banyak sekolah yang di daerah 3T tidak memiliki listrik, akses internet, perpustakaan seolah bahkan jumlah guru.

2). Tenaga Pendidik Yang Kurang Berkualitas.

Guru masih melakukan pembelajaran secara konvensional.
Jumlah guru belum memenuhi kualifikasi terutama di daerah 3T.

3). Sistem Pendidikan Dan Kurikulum Yang Kurang Relevan.

Kurikulum di Indonesia dianggap terlalu kompleks namun tidak relevan dengan kehidupan nyata.
Kurikulum di Indonesia lebih menekankan pada aspek intelektual tanpa memperhatikan pengembangan softskill, karakter, dan kemampuan berpikir kritis.

-). Reformasi Sistem Pendidikan.

Menuju Indonesia Emas 2045, tidak sekedar tagline.
Tetapi ada banyak hal yang harus disiapkan.
Dimulai bidang pendidikan, agar tercipta generasi emas Bangsa Indonesia maka ekosistem pendidikan harus dibangun dengan baik hemat saya.

Di tengah gempuran inovasi dan teknologi, pendidikan karakter tidak boleh dilupakan, pendidikan karakter harus tetap hadir dalam kurikulum di sekolah.

Pendidikan karakter sangat penting diajarkan pada siswa sejak dini karena pendidikan karakter sebagai penyeimbang dari teknologi dan inovasi.

Pembelajaran di dalam kelas sebaiknya mulai meninggalkan hafalan dan teori.
Pembelajaran seyogyanya disampaikan secara kontekstual, melatih keterampilan dan mengasah berpikir kritis siswa.
Namun dari itu, kurikulum pendidikan perlu berintegrasi dengan kewirausahaan, kepemimpinan, dan keterampilan sosial.

Guru adalah aktor utama dalam pendidikan, kualitas guru akan menentukan hasil belajar siswa. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dibutuhkan guru yang berkualitas pula. Perbaikan sistem pendidikan harus dimulai dari perbaikan kualitas guru.

-). Penguatan Peran Guru Sebagai Fasilitator.

1). Rekrutmen Guru.
Rekrutmen guru harus berbasis kompetensi.
Tidak semua lulusan sarjana dapat menjadi guru.
Rekrutmen guru harus berdasarkan spesifikasi guru dengan gelar kependidikan yang paham pedagogis.

2). Pelatihan Guru Secara Masif.
Guru perlu diberi pelatihan yang berkelanjutan.
Pemerintah telah memfasilitasi sebuah sarana belajar guru secara berkelanjutan yaitu PMM.
Di dalam PMM terdapat pelatihan-pelatihan daring secara mandiri dan berkelanjutan.
PMM dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
PMM sekarang telah berubah menjadi aplikasi terpadu Rumah Pendidikan.

3). Kesejahteraan Guru Harus Terjamin.
Guru honorer, dan guru di daerah 3T patut diperhatikan kesejahteraannya.
Insentif setiap bulan harus ditingkatkan agar guru lebih termotivasi dan fokus pada tugas mengajar tanpa harus mencari pekerjaan sampingan.

-). Pemanfaatan Teknologi Pendidikan.

Teknologi selalu berkembang seiring perkembangan zaman.
Saat ini banyak pengembangan teknologi pendidikan diantaranya Learning Management System (LMS), platform belajar daring, bahkan Artificial Intelligence (AI).
Pemanfaatan LMS dan platform belajar daring dapat membantu mengatasi kendala distribusi buku ajar di daerah tertinggal.
Pemanfaatan teknologi dapat menjembatani ketimpangan yang terjadi.

Perlu diperhatikan, teknologi hanyalah sebuah alat.
Teknologi tidak dapat menggantikan posisi guru.
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran tetap memerlukan campur tangan dari guru.

-). Kolaborasi Antara Pemerintah, Swasta Dan Masyarakat.

Pendidikan harus menjadi tanggung bersama, tidak hanya pemerintah.
Kolaborasi apik antara pemerintah, swasta dan masyarakat tentu dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih sehat.
Pemerintah berperan sebagai penyedia infrastruktur, pemangku kebijakan.
Melalui program seperti KIP dan BOS, pemerintah berupaya meratakan akses pendidikan terutama bagi masyarakat yang kurang mampu.

Sektor swasta berkontribusi dalam pendanaan, penyedia fasilitas pendidikan, beasiswa, dan pengembangan teknologi pendidikan.
Perusahaan dapat berpartisipasi melalui CSR.
Kolaborasi ini dapat berupa pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga lulusan lebih siap menghadapi dunia kerja kedepannya.

Masyarakat dapat berperan dalam membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkelanjutan.
Kalau langkah ini dilaksanakan secara konsisten dan berkomitmen, bukan tidak mungkin Indonesia memiliki sistem pendidikan yang berkualitas.

-). Menanamkan Semangat Belajar Sepanjang Hayat.

Setiap individu harus menanamkan semangat belajar sepanjang hayat.
Belajar sepanjang hayat tidak berhenti ketika lulus dari bangku sekolah.
Belajar sepanjang hayat dapat dicapai melalui pembelajaran mandiri, dan pengembangan diri secara berkelanjutan.
Dengan menanamkan semangat belajar sejak dini, seseorang akan terbiasa mencari ilmu, menggali potensi tanpa henti.

Untuk menumbuhkan semangat belajar sepanjang hayat diperlukan dukungan dari berbagai pihak.
Dimulai dari keluarga sebagai motivator utama kemudian didukung oleh lingkungan sekitar.

Akhir kata bahwa dengan komitmen dan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan mencetak generasi emas Indonesia 2045.

Marilah kita bersama-sama membangun pendidikan yang lebih baik untuk masa depan bangsa.
Dengan semangat belajar sepanjang hayat dan dukungan dari berbagai pihak, kita dapat mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.

Penulis Adalah Guru SMP Cerdas Bangsa, Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.

Berita Terkait

Layanan “Satu Jam Saja” Terbitkan 74.852 Dokumen dalam 100 Hari Kerja
Kabid Kelautan dan Perikanan Papua Barat Daya Diduga Lecehkan Wartawati, Wilson Lalengke Desak Pejabat Tersebut Mengundurkan Diri*
Pengumuman Seleksi Calon Dewan Pengawas LPPL Kabupaten Kuningan Periode 2025-2030
Target Parkir Rp4,6 Milyar Sulit Tercapai, DPRD Kota Cirebon Soroti Sistem Usang dan Premanisme.
Dadang: Siswa Nakal Di Kirim Ke Barak Di Harap Tak Pecah Belah Kan Masyarakat
Rp 540 Juta Baznas Berikan Bantuan Stimulan kepada Guru Ngaji dan Takmir Masjid
LEMBAGA NEGARA PERINTIS KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA / DEWAN ADAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Bupati Dian Hadir Sebagai Ayah di Tengah Pelatihan Bela Negara Pelajar SLTP Kuningan
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 20:50 WIB

Membangun Daerah yang Sehat dengan RPJMD Berbasis RPJMN.

Minggu, 1 Juni 2025 - 16:49 WIB

Bupati Eman Suherman Hadiri Milad Fatayat NU dan Pelantikan DPD Lasqi Majalengka.

Sabtu, 31 Mei 2025 - 13:08 WIB

Giat Kryd polsek kesambi polres kota Cirebon.

Sabtu, 31 Mei 2025 - 13:06 WIB

Polsek Pagaden Hentikan Aktivitas Galian Tanah Merah Tak Berizin di Desa Gambar sari

Sabtu, 31 Mei 2025 - 13:01 WIB

Makam Desa Cipancur Ditata Supaya lebih terlihat rapih dan nyaman di lihat*

Jumat, 30 Mei 2025 - 18:13 WIB

Desa Gunung Hejo Giat Jum’at Bersih Sepanjang 480 Meter*

Kamis, 29 Mei 2025 - 17:04 WIB

Polres Tegal Gelar Sertijab di Halaman Mapolres

Rabu, 28 Mei 2025 - 19:54 WIB

Wujud Peduli dan Empati Bhabinkamtibmas terhadap Warganya, Aipda Mukti Utama Kunjungi Keluarga Korban Tindak Pidana Perlindungan Anak

Berita Terbaru

LINTAS DAERAH

Membangun Daerah yang Sehat dengan RPJMD Berbasis RPJMN.

Minggu, 1 Jun 2025 - 20:50 WIB