Terkadang Memuji, Terkadang Menghujat.
Oleh : Gregorius Cristison Bertholomeus, S.H.,M.H
Bapak, Ibu, Saudara, Saudariku yang terkasih dalam kristus, ketika kita mengamati media sosial, sering terjadi pujian dan hajatan pada seseorang hanya karena penilaian yang subyektif dimana orang yang sama dalam suatu kondisi memuji tetapi dalam kondisi lain langsung saja menghujat.
Contohnya ketika pilkada, Si G menang maka orang langsung memuji timsesnya juga calon Bupati dan wakilnya yang meraih suara terbanyak.
Terapi jika si G kalah itu pasti orang langsung menghujat si G dan timsesnya.
Apakah kita juga tergolong orang yang dengan mudah memuji dan menghujat sesama?
Dalam Minggu Palma yang kita rayakan, ada dua momentum yang tergambar.
Di awal orang memuji Tuhan Yesus Kristus bahkan membawa palma bersorak sorai.
Tetapi orang yang sama itu lantas berbalik menghujat Tuhan Yesus Kristus…
” Salibkan Dia “.
Akhir kata bahwa: Minggu Palma mengajak kita merenungkan bahwa kepemimpinan Kristiani bukan jalan mudah, tetapi jalan salib (jalan kasih), kebenaran serta pengorbanan.
Tetapi disanalah kita menemukan makna sejati dari kepemimpinan yang membebaskan dan membangun kehidupan.
Dari sini kita semua belajar bahwa, KEPEMIMPINAN BUKAN SOAL KEKUASAAN TETAPI PENGABDIAN.
Tantangannya ialah : Apakah kita bersedia memimpin dengan rendah hati di tengah budaya yang memuja dominasi?
” Pueri haebreorum, Portantes ramos olivarum,
Obviaverum dominne,
Clamantes et qui semper,
Hosanna in exelsis “.
Selamat Minggu Palma.
(Hosanna Fillio David).