Bey Machmudin Tinjau Lokasi Banjir Bandang Cirebon
KABUPATEN CIREBON, Patrolinews86.com – Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau lokasi banjir bandang di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Minggu sore (19/1/2025)
Bey mengecek kondisi di Pesantren Al Khairiyah, Perumahan Graha Permai, dan lingkungan sekitarnya.
“Saya meninjau dampak banjir bandang di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, ini mengingatkan kita untuk selalu waspada,” ujar Bey Machmudin.
Di Pesantren Al Khairiyah, banjir menerjang masjid, kantor, rumah dinas guru, dan asrama santri.
Petugas BPBD, pemadam kebakaran, relawan dan para santri bergotong royong membersihkan sisa -sisa lumpur tebal yang menyelimuti lantai – lantai bangunan pesantren.
Di Kelurahan Watubelah, banjir merendam 200 rumah, beberapa di antaranya rusak. Bey mengingatkan warga untuk selalu berhati-hati, dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebab cuaca ekstrem masih terjadi di wilayah Jawa Barat hingga saat ini.
“Kewaspadaan perlu karena di sini tidak ada hujan, hujan (terjadi) di Kabupaten Kuningan (berbatasan dengan Cirebon) tapi arus sungainya kencang (sampai ke Cirebon),” kata Bey.
Banjir bandang menerjang Kabupaten dan Kota Cirebon Jumat (17/1/2025) malam. Banjir terjadi akibat currah hujan tinggi membuat air Sungai Cipager meluap dan menjebol tanggul pembatas.
Banjir merendam delapan desa di lima kecamatan Kabupaten Cirebon, yakni Kecamatan Weru, Tengah tani, Sumber, Beber, dan Kecamatan Talun.Tercatat 2.430 jiwa dan 606 rumah terdampak.
Menurut Bey, Pemda Provinsi bersama Pemda Kabupaten Cirebon, dan stakeholders terkait akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cisanggarung untuk pembangunan kembali tanggul jebol, normalisasi sungai, dan solusi terbaik lainnya.
Banjir bukan hanya pun terjadi di wilayah yang diatas tadi tetapi di perbatasan kota kabupaten Cirebon pun terjadi seperti luaran air di desa Adi dharma Kec Gunung jati Kab.Cirebon pun sampai saat ini luapan air sampai naik sekitar 30 Cm ban belum ada penanganan yang serius terkait luapan air yang sering terjadi akibat dekatnya dengan kali yang mengarah ke laut.
(Dedi)