Dandim Boyolali Hadiri Grand Opening Central Kitchen Badan Gizi Nasional di Ngemplak Boyolali.
Boyolali – Patrolinews86.com.
Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, S.Pd.M.Han menghadiri kegiatan Grand Opening “Central Kitchen Badan Gizi Nasional” di Unit Badan Gizi Nasional yang bertempat di Dukuh Kelipan RT 01 RW 07 Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kab. Boyolali dan Peninjau pembagian Makan Bergizi di SMA N Ngemplak Kabupaten Boyolali. Senin ( 06/01/2025)
Dandim 0724/Boyolali Letkol In Wiweko Wulang Widodo, S.Pd.M.han mengatakan Makan siang bergizi merupakan program pemerintah melalui Badan Gizi Nasional yang bertujuan mengatasi permasalahan gizi sebagai langkah mendasar menciptakan generasi emas Indonesia yang kuat, sehat dan cerdas. Selain itu juga, meningkatkan kemandirian pangan diwilayah
Dandim juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi makanan bergizi.
Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak dapat memahami pentingnya pola makan sehat dan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangan fisik dan mental mereka.
“Anak-anak adalah harapan bangsa. Dengan tubuh dan pikiran yang sehat, mereka akan mampu memberikan kontribusi lebih besar bagi pembangunan negara,” pungkasnya
Sementara itu di tempat yang sama, Bapak Puspo Wardoyo, pendiri Wong Solo Group, yang menjadi motor dari Yayasan Bangun Gizi Nusantara mengutarakan pada hari ini dari 2 SPPG yang dikelola timnya mendistribusikan 12 ribu porsi makanan bergizi untuk siswa TK, SD, SMP hingga SMA di sekitar Kecamatan Gagaksipat.
Kami senang bisa terlibat dalam kegiatan membantu pemenuhan gizi dari siswa-siswa di Kecamatan Gagaksipat sesuai visi dan misi Presiden Prabowo untuk meningkatkan asupan nutrisi generasi muda Indonesia.
Yayasan Bangun Gizi Nusantara mengelola 2 (dua) SPPG Gagaksipat dengan mengerahkan tidak kurang dari 150 karyawan.
Umumnya mereka berasal dari warga sekitar SPPG yang telah menjalani pelatihan pengelolaan dapur dengan standar BGN yang mengutamakan faktor higienis, rapi dan akuntabel.
Mereka berlatih dengan dukungan tim Wong Solo Group yang telah memiliki jam terbang 30 tahun di industri kuliner di tanah air selama fase ujicoba setelah Pembangunan 2 SPPG Gagaksipat.
Kami ingin menjadi percontohan dari pendirian hingga pengelolaan SPPG sesuai standar BGN, sehingga rekan-rekan dari daerah lain bisa belajar ke Gagaksipat.
Untuk mendukung operasionaliasi SPPG Gagaksipat, maka, Yayasan Bangun Gizi Nusantara sehari-hari memberdayakan sumber pasokan dari petani, peternak dan pedagang lokal. Sebagai ilustrasi tiap dapur memerlukan tidak kurang dari 300 kg daging, 250 kg sayur, ratusan telor ayam, dan 530 kg buah-buahan.
Kami berharap dengan keberadaan SPPG Gagaksipat maka harapan Presiden Prabowo agar pemberdayaan ekonomi lokal dari warga sekitar bisa terwujud dengan baik, ujarnya.( Iwan )