Prodi Teknologi Pangan Hasil Pertanian Gelar PKM, Pemanfaatan Jagung Hibrida Menjadi Tepung Maizena Sebagai Bentuk Pemberdayaan Ekonomi Kelompok Tani Jaya Desa Nitakloang Kecamatan Nita Kabupaten Sikka.
PATROLINEWS86.COM – SIKKA, NTT.
Fakultas Teknologi Pangan, Pertanian dan Perikanan Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Program Studi Teknologi Pangan Hasil Pertanian terus mengaplikasikan Tri Darma Perguruan Tinggi di masyarakat.
Program Studi Teknologi Pangan Hasil Pertanian Unipa melihat, bahwa ada masalah yang terjadi pada saat pasca panen jagung.
Masalah utama yang dihadapi adalah kerusakanyang terjadi selama penyimpanan yang menyebabkan jagung menjadi seperti tepung.
Hal ini jika dibiarkan akan berdampak pada penurunan nilai ekonomi dari jagung tersebut.
Pengelolaan pascapanen yang tidak tepat, menyebabkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani jaya beberapa bulan terakhir ini, yaitu terjadinya ledakan hama sitophilus zeamais pada jagung yang dapat menyebabkan kerusakan pada hasil panen jagung.
Kondisi ini terjadi karena para petani belum mendapatkan informasi tentang pengelolaan pascapanen yang tepat terhadap jagung, rata-rata para petani setelah panen hanya membiarkan jagung tersebut disimpan dalam gudang penyimpanan sederhana, tanpa ada perlakuan pascapapen yang tepat.
Hal ini yang menyebabkan hama sitophilus zeamais berkembang dengan cepat yang bedampak pada kerusakan jagung.
Salah satu paket teknologi yang dapat di terapkan untuk diversifikasi jagung di Kelompok Tani jaya adalah dengan teknologi pengolahan termal.
Metode pengolahan termal merupakan metode yang melibatkan energi panas, yaitu mengubah bahan baku dengan mengurangi kadar air bahan sehingga komoditi menjadi kering.
Rangkaian metode meliputi, sortasi, pendinginan awal (precoolling), pembersihan (washing), pengeringan (drying)dan dilanjutkan ke tahap pengolahan menjadi Tepung Jagung (maizena)
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim pemenang Hibah PKM Pendanaan DRTPM Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, kelompok tani yang beranggotakan 11 orang ini telah mendapatkan sosialisasi mengenai kegiatan pascapanen.
Ketua kelompok tani, Bapak Efendi Neot, menyampaikan rasa syukur dan antusiasmenya atas pelatihan ini.
“Selama ini praktek penelolaan pascapanen yang kami lakukan kurang tepat sehingga berdampak pada kerusakan biji jagung.
Dengan adanya kegiatan ini membuka cara berpikir baru tentang pengolahan pasca panen”, katanya.
Proses ini melibatkan teknologi sederhana yang mudah diterapkan oleh para petani lokal.
Pengabdian masyarakat ini diharapkan bisa menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Kabupaten Sikka yang juga memiliki potensi besar dalam budidaya tanaman jagung.
Pejabat Kepala Desa Nitakloang, Agustinus Minggu, juga mendukung penuh kegiatan ini.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan bimbingan dari tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Teknologi Pangan Hasil Pertanian Universitas Nusa Nipa yang di ketuai oleh Yuyun Wahyuni, S. TP., MP.
Ini adalah langkah penting bagi desa kami untuk berkembang secara berkelanjutan dan mandiri, serta memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara lebih bijaksana,” ujar Agustinus.
Ke depan, kelompok tani ini akan terus didampingi untuk meningkatkan produksit tepung maizena dan menjalin kemitraan dengan pihak-pihak terkait agar produk dari kelompok tani jaya desa nitakloang bisa dipasarkan secara lebih luas, baik di tingkat lokal maupun regional.
GELSONIELA_ PATROLINEWS86.COM