Selanjutnya Pasukan PHH Polres Salatiga beserta Tim K 9 (Anjing yang terlatih) datang dan langsung membubarkan peserta aksi unjuk rasa, pembubaran tersebut mendapatkan perlawanan brutal dari peserta bahkan terlihat ada upaya pembakaran ban oleh peserta aksi, namun dengan kesigapan Pasukan PHH Polres Salatiga berhasil memadamkan api, dikarenakan massa semakin beringas dan terus melakukan aksi anarki serta tidak mengindahkan peringatan maka tindakan tegas dengan penyemprotan air dengan Water Canon dan tembakan gas air mata terpaksa dilakukan oleh Pasukan PHH Polres Salatiga disertai dengan gerakan Maju dari Pasukan Tameng PHH Polres Salatiga.
Dengan tindakan tegas tersebut massa berhasil dibubarkan dan terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil, namun ada sebagian kelompok yang melakukan aksi penjarahan, sehingga Polres Salatiga menerjunkan Tim Tindak untuk melumpuhkan pelaku penjarahan, pada akhirnya beberapa pelaku penjarahan berhasil diamankan dan dibawa ke Polres Salatiga, situasi kamtibmas kota Salatiga kembali aman dan kondusif, dan untuk menjaganya patroli Gabungan TNI Polri dan Satpol PP dikerahkan untuk menjaga Kota Salatiga tetap aman, nyaman dan kondusif. (Simulasi selesai).
Selesai kegiatan Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana, S.H, S.I.K, M.Si. didampingi Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM dan Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Iskak Palit SH MSi menyatakan bahwa Simulasi pembubaran massa ini sebagai sarana untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan penanganan dilapangan agar sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) penanganan aksi massa.
“Kita berharap situasi kamtibmas di Kota Salatiga tetap aman dan kondusif sehingga tidak perlu ada aksi tegas seperti yang kita peragakan ini, saya yakin dengan sinergitas seluruh stake holder terkait baik dari rekan TNI, Pemerintah Kota Salatiga, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda serta elemen-elemen kemasyarakatan lainnya termasuk awak media dengan pemeritaan positifnya, dengan sama-sama bekerja bisa kita wujudkan Kota Salatiga yang aman, nyaman dan kondusif serta mampu mempertahankan sebagai Kota Tertoleran Se-Indonesia” tutup AKBP Indra Mardiana, S.H, S.I.K, M.Si.( Jatmiko & WBS/Humres Salatiga )