“Dari kelima itu yang paling ringan adalah menggunakan masker. Maskermu melindungimu dan keluargamu. Tolong disosialisasikan kepada masyarakat bahwa cakupan target kita (dalam penggunaan masker) 80, alhamdulillah bisa sampai 100 persen,” pungkas Bupati.
Sementara itu perwakilan seniman penerima bantuan sembako Jimbling Supriyadi, mengaku senang dan merasa terbantu. Menurutnya selama 2 tahun terakhir ini para seniman Klaten tidak bisa berkarya maksimal akibat pandemi Covid-19, sehingga merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Kami merasa terbantu, karena kondisi saat ini yang terjadi, selama hampir dua tahun tidak bisa bergerak apapun, selain kita virtual secara mandiri. Kami juga sudah banyak yang merasa sekarat, artinya alat-alat seni yang mereka punya sebagian besar banyak yang dijual hanya untuk mempertahankan hidup, untuk kebutuhan sembako sehari-hari. Saat ini oleh pihak Pemkab Klaten oleh Bupati langsung, memberikan bantuan, ibaratnya ini dimusim kemarau panjang ada tetesan embun yang jatuh,” ujar Jimbling.
Pihaknya bersama seniman Klaten berharap pemerintah memberikan ruang gerak dan stimulus kepada para seniman sehingga bisa berkarya di masa pendemi ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya kembali dengan baik.
“Harapan lain, sebenarnya kita diberikan ruang dengan adanya protokol kesehatan, namun juga harus ada semacam stimulan dalam pengadaan. Minimal itu yang saat ini terjadi bagaimana pelaku seni itu iso nentremke weteng (bisa menentramkan perut). Kebutuhan perut ini yang paling rawan saat ini,“ pungkasnya. ( Samira ).