JAKARTA – patrolinews86.com – Pemerintah menyiapkan skenario kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berlangsung selama 4-6 pekan, tidak selesai 20 Juli 2021. Kemungkinan ke arah sana cukup terbuka, karena kasus positif corona yang semakin menggila.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif Covid-19 bertambah 30.831 orang setiap harinya. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 15.461 orang per hari.
PPKM Darurat menargetkan mobilitas masyarakat bisa turun serendah-rendahnya, minimal 50% dari kondisi normal. Sejauh ini, target tersebut belum tercapai.
PPKM Darurat menargetkan angka kasus harian diturunkan ke kisaran 10.000 per hari. Sekarang, target tersebut masih jauh panggang dari api.
Oleh karena itu, pemerintah rencanakan untuk memperpanjang PPKM Darurat hingga 4-6 minggu. Hal ini terungkap dalam presentasi rapat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR.
“PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan,” tulis bahan paparan Sri Mulyani.
PPKM Darurat bertujuan mulia, yaitu menyelamatkan nyawa rakyat Indonesia sebanyak-banyaknya. Namun harga yang harus dibayar sangatlah mahal, ekonomi bakal ‘mati suri’.
Saat dunia usaha mengurangi ekspansi dan permintaan rumah tangga menurun, maka hasilnya adalah penciptaan lapangan kerja akan berkurang. Ini karena dunia usaha harus bertahan hidup di tengah tekanan yang sedemikian berat, sehingga terpaksa melakukan efisiensi. Menjual aset hingga mengurangi karyawan adalah beberapa caranya.
Pandemi harus segera diakhiri. Kalau semakin lama, maka semakin banyak rakyat yang jatuh sakit dan jatuh miskin.***AS
Melansir dari CNBC Indonesia